Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMERINTAH Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tak mau terburu-buru menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100%. Namun beberapa sekolah sudah melakukan simulasinya.
Camat Sindangbarang, Indra Sunggara, mengatakan di wilayahnya sampai saat ini belum ada sekolah yang menerapkan PTM 100%. Kalaupun ada, masih sebatas simulasi tapi tidak 100%.
"Belum sih, belum semuanya. Ada beberapa yang sudah mencoba. Tapi itupun belum 100%, masih diatur," terang Indra kepada Media Indonesia, Jumat (21/1).
Banyak faktor yang menjadi pertimbangan di Kecamatan Sindangbarang belum berani menerapkan PTM 100%. Terkecuali jika nanti semua siswa sudah mendapatkan vaksinasi covod-19, maka akan mulai dibahas lebih intensif pelaksanaannya.
"Termasuk soal leveling, kalau sudah level 1 dan semua siswa divaksin, mungkin kita akan mulai rencanakan PTM 100%," jelasnya.
Indra menuturkan, PTM 100% sudah dirindukan kalangan guru maupun anak didik. Namun di tengah situasi dan kondisi pandemi covid-19, tidak mudah dalam melaksanakannya.
"Ada berbagai mekanisme yang harus ditempuh. Mudah-mudahan nanti kalau sudah diterapkan bisa lancar pelaksanaannya," kata Indra.
Secara umum, sebut Indra, capaian vaksinasi covid-19 di Kecamatan Sindangbarang hingga Desember 2021 lalu sudah mencapai kisaran 70% lebih. Saat ini persentasenya dipastikan terus meningkat. "Untuk anak usia 6-11 tahun, kalau ada sekolah yang belum memenuhi target, kita akan coba menjadwalkan ulang pelaksanaan vaksinasinya," pungkas Indra.
Di Kecamatan Cianjur pun kondisinya serupa. Pemerintan kecamatan setempat tak mau terburu-buru menerapkan PTM 100%. "Kita tunggu dulu instruksi pak Bupati seperti apa soal PTM 100%," terang Camat Cianjur, Tomtom Dani Gardiat.
Sebelumnya, Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan meskipun per 17 Januari 2022 Kabupaten Cianjur berada pada PPKM level 1, tetapi pelaksanaan PTM 100% akan dilakukan secara bertahap. Artinya, bagi sekolah dengan jumlah siswa banyak, belum diizinkan melaksanakan PTM 100%.
"Kita lakukan secara bertahap. Kalau siswanya banyak, tahap awal 70% dulu," terang Herman ditemui usai menghadiri vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SDN Panembong 1 beberapa waktu lalu.
Jika hasil evaluasi situasi dan kondisinya terpantau terus membaik, kata Herman, maka diperbolehkan menggelar PTM 100%. Terkecuali bagi sekolah yang jumlah siswanya sedikit. "Bagi sekolah yang siswanya sedikit mah silakan PTM 100%," tegas Herman. (OL-15)
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Unpad EdEx juga telah meresmikan kerja sama perdana dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia.
DINAS Pendidikan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mengabaikan Instruksi Wali Kota Nomor 12 Tahun 2023 tentang pengendalian pencemaran udara dengan tidak menerapkan PJJ.
SEKOLAH menengah atas terbuka (SMA-T) atau sekolah menengah swasta yang disiapkan pemerintah bagi siswa SMP yang dinyatakan tidak lolos PPDB
Melalui outing class diharapkan siswa dapat menemukan secara langsung pengetahuan yang selama ini mereka sudah pelajari secara teori di dalam kelas
Pertumbuhan mata minus yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan risiko terjadinya komplikasi penyakit mata di kemudian hari.
Temu Inovasi yang berlangsung Selasa (6/12) kali ini mengusung tema "Transformasi Pembelajaran: Sampai di Mana Perjalanan Kita'.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved