Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Awas, Kasus DBD Mulai Bermunculan di Pantura Jawa Tengah

Akhmad Safuan
11/1/2022 07:50
Awas, Kasus DBD Mulai Bermunculan di Pantura Jawa Tengah
Fogging atau pengasapan untuk mencegah penyebaran demam berdarah(MI/Tosiani)

KASUS Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyerang daerah di pantura Jawa Tengah seperti Kota Semarang, Kabupaten Jepara, Kudus dan Kendal, puluhan warga sebagian besar anak-anak dirawat di rumah sakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.

Pemantauan Media Indonesia, Selasa (11/1) puluhan warga sebagian besar anak-anak dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) RA Kartini Jepara karena DBD, bahkan sejak awal tahun ini jumlah
terus meningkat bersama memasuki musim penghujan.

Berdasarkan catatan dari jumlah pasien DBD tersebut diketahui sudah ada yang meninggal, sehingga dikhawatirkan jika tidak segera dilakukan penanganan jumlah warga terkena virus akibat gigitan nyamuk aedes aegypti semakin meningkat. "Sejak awal tahun tren kasus DBD terus meningkat," kata Plt Direktur RSUD RA Kartini Jepara Teguh Iskadir.

Sejak awal tahun ini, lanjut Teguh Iskadir, jumlah warga terkena DBD masuk dan dirawat di rumah sakit RA Kartini mencapai 59 orang yakni 41 anak-anak dan 18 orang dewasa, meskipun dibandingkan bulan Desember lalu masih di bawah karena dalam satu bulan terdapat 159 pasien DBD terdiri 108 anak-anak dan 51 orang dewasa.

Kasus DBD juga mulai muncul di Kabupaten Kudus, memasuki pekan kedua Januari ini beberapa warga dilaporkan masuk dan menjalani perawatan karena demam berdarah. Kepala Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mengatakan sejak awal tahun ada lima kasus DBD di daerah ini.

Sementa Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Muhammad Toha mengatakan, kasus DBD juga mulai menyerang di daerah ini dan sudah ada beberapa warga dirawat akibat gigitan nyamuk aedes aegypti. "Kami minta agar warga waspada karena pergantian musim ini cukup rawan," tambahnya.

Ancaman DBD juga terjadi di Kota Semarang, selama Januari ini sudah ada dua warga dirawat di rumah sakit karena gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut, meskipun menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya. (OL-13)

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kota Semarang Berasal dari Klaster Perkantoran



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya