Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jembatan Gantung Roboh, 1.000 Jiwa di Dua Desa Terisolasi

Benny Bastiandy/Budi Kansil
30/12/2021 15:41
Jembatan Gantung Roboh, 1.000 Jiwa di Dua Desa Terisolasi
Ilustrasi.(Medcom.id.)

SEKITAR 1.000-an jiwa di Desa Gelarpawitan dan Neglasari, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terisolasi. Kondisi itu menyusul robohnya jembatan gantung penghubung dua desa yang melintang di aliran Sungai Cimaragang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal, mengatakan robohnya jembatan terjadi pada Kamis (23/12). Derasnya arus sungai mengakibatkan konstruksi jembatan roboh.

Kondisi tersebut mengakibatkan aktivitas masyarakat tersendat. Pasalnya, tidak ada akses lain yang lebih cepat untuk menunjang aktivitas.

"Warga (yang terdampak) di dua desa, kira-kira ada 1.000 jiwa. Jembatan gantung yang roboh merupakan penghubung Desa Gelarpawitan dan Neglasari," terang Rizal kepada Media Indonesia, Kamis (30/12).

Konstruksi jembatan memiliki panjang hampir 70 meter dan lebar 1,2 meter. Saat ini sedang diupayakan penanganan darurat agar masyarakat tak memaksakan diri melintasi aliran sungai karena kondisi arus cukup deras. "Tentu karena sifatnya darurat, tidak memaksakan diri untuk menyeberangi, apalagi dengan kondisi hujan sekarang," jelasnya.

Itu membutuhkan peran aparatur desa dan masyarakat agar tetap memantau kondisi di lokasi. Dengan demikian masyarakat yang memaksakan diri menyeberangi aliran sungai bisa dicegah agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. "Insyaallah mudah-mudahan dari pihak desa dan masyarakat dalam kondisi darurat ini bisa terus memantau," tuturnya.

Baca juga: Hore... Pelajar SD di Pati Terima Hadiah Cokelat Usai Divaksin

BPBD bersama Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) sudah melakukan kajian teknis untuk menangani jembatan yang roboh tersebut. Kajiannya berkaitan dengan anggaran penanganan dan lainnya. "Hasil kajian teknis, tidak mungkin pembangunan jembatan di tempat semula tetapi harus digeser," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya