Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Kota Padang Targetkan Zero Penambahan Kasus Stunting Pada 2030

Yose Hendra
15/12/2021 18:34
Kota Padang Targetkan Zero Penambahan Kasus Stunting Pada 2030
Ilustrasi stunting(DOK MI)

KOTA Padang, Sumatera Barat menargetkan zero penambahan kasus stunting pada 2030. Hal ini bisa terwujud jika semua OPD dan lintas sektor terkait terlibat dan berperan aktif dalam mengatasi stunting.

Hal iti diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang, Feri Mulyani, Rabu (15/12) . Ia menjelaskan, masalah stunting terkait erat dengan perilaku masyarakat, kemiskinan, sanitasi, ketersediaan pangan, dan yang paling penting adalah kemampuan calon ibu terhadap pemahaman tentang makanan sehat serta gerakan masyarakat sehat (germas).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, penangan stunting tidak lagi melalui intervensi spesifik saja, namun juga sangat dibutuhkan intervensi sensitif melalui dinas dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait

Untuk intervensi spesifik, DKK Padang sudah memberikan asupan makanan tambahan dan vitamin, sementara untuk intervensi sensitif melibatkan lintas sektor seperti penyediaan sarana air bersih, ketahanan pangan,  pengentasan kemiskinan, data kependudukan dan lainnya.

"Diperlukan pendampingan terhadap keluarga beresiko, yakni keluarga yang memiliki ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), bayi dengan berat badan rendah, serta bayi atau balita yang telah dua kali penimbangan berada di bawah garis merah," jelasnya.

Upaya yang harus dilakukan, lanjutnya, adalah memberikan memberi pengetahuan tentang pengetahuan, kemampuan pengelolaan keuangan keluarga serta kesehatan lingkungan.

Untuk dinas terkait, Feri meminta agar mengarahkan program langsung kepada keluarga yang memiliki masalah Stunting, seperti program bantuan seribu jamban sehat dari Dinas Prasarana Perumahan dan Pemukiman.

Untuk bantuan pangan menurut Kadis, masyakarat bukan diberikan makanan, tapi bahan, seperti bibit sayuran yang bisa ditanam di pekarangan, atau ayam yang bisa diternakkan untuk diambil telurnya. "Jadi masyarakat diberdayakan untuk mampu memperbaiki status gizi secara  berkelanjutan (jangka panjang)," pungkasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik