Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Jabar Quick Response Bantu Korban Banjir Bandang di Garut

Bayu Anggoro
30/11/2021 23:50
Jabar Quick Response Bantu Korban Banjir Bandang di Garut
Kegiatan di dapur umum untuk menyediakan makanan bagi korban banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat(MI/Bayu Anggoro)


KORBAN banjir bandang di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus mendapat bantuan. Kali ini Jabar Quick Response (JQR) yang mengirimkan tim ke lokasi terdampak.

JQR mendirikan dapur umum di Kampung Cileles, Desa Cintamanik Kecamatan
Karangtengah untuk pengungsi, warga, dan relawan kebencanaan. Tim JQR
harus bekerja keras karena jalur menuju lokasi sempat terputus akibat
longsoran dan jembatan penghubung desa yang roboh.

Koordinator Kanal Kebencanaan JQR, Ade Fayzal Hidayat, mengatakan,
akibat sulitnya medan ke lokasi, Desa Cintamanik belum tersentuh bantuan yang cukup.  Di lokasi itu terdapat 272 jiwa yang terdampak
dan 7 rumah rusak akibat banjir dan longsor pada Sabtu (27/11) sore itu.

"Beruntung tidak ada korban jiwa dan terluka," katanya, Selasa (30/11).
 
Hingga hari ini untuk mencapai lokasi baru bisa diakses oleh roda dua. Sebelumnya harus dicapai dengan berjalan kaki.

Fayzal menambahkan, kekuatan logistik dapur umum bisa memenuhi kebutuhan selama tiga hari ke depan. JQR juga berkolaborasi dengan pihak donatur seperti Baznas Provinsi Jawa Barat dan JNE untuk membantu korban terdampak banjir.

Untuk tenaga di lapangan JQR juga dibantu oleh relawan dari Federasi
Arung Jeram Indonesia (FAJI) Garut. "Untuk kemanusiaan, JQR terbuka
berkolaborasi dengan banyak pihak, baik untuk bantuan maupun operasi
lapangan," ucapnya.

Dalam melakanakan operasi kebencanaan, pihaknya juga melakukan
pengumpulan data dan peninjauan langsung. "Dengan data yang kami
kumpulkan, kami dapat melaksanakan tugas secara tepat dan terukur," lanjut Fayzal.

Temuan tim di lokasi, menurutnya, ialah tanah longsor dan krisis air bersih juga menjadi ancaman bagi  warga. Pasalnya desa itu berada di daerah pegunungan yang curam dan saluran utama air bersih warga putus tertimpa longsoran.

"Air bersih juga menjadi masalah yang timbul setelah bencana banjir. Kami akan upayakan untuk bantuan. Untuk sementara saat ini telah kami
koordinasikan dengan BPBD, PDAM dan PUPR," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya