Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Warga Protes Yayasan DPK terkait Operasional Tambang di Dairi

Yoseph Pencawan
30/11/2021 20:10
Warga Protes Yayasan DPK terkait Operasional Tambang di Dairi
Pekerja dengan menggunakan alat berat melakukan pengerukan dan pengangkutan material timah di Belitung Timur, Bangka Belitung.( ANTARA/Muhammad Iqbal)

 

WARGA yang bermukim di sekitar kawasan pertambangan PT Dairi Prima Mineral di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, keberatan dengan keterlibatan Yayasan Diakonia Pelangi Kasih menekan operasional tambang.

Koordinator Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang (Almas Lintang) Sahbin Cibro mengatakan, selama ini warga merasa kecewa dengan tindakan yang dilakukan pengurus Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (DPK).

"Mereka sering mengatasnamakan warga lingkar tambang dalam menyatakan
berbagai sikap. Padahal warga tidak pernah menyatakan apa yang disampaikan yayasan," ungkapnya, Selasa (30/11).

Sebagai organisasi keagamaan, Yayasan DPK dinilainya tidak memiliki
kapasitas dalam menyampaikan informasi terkait dengan pertambangan dan
lingkungan kepada masyarakat.

Untuk itu, Yayasan DPK juga harus bertanggung jawab atas ketakutan
masyarakat yang diakibatkan oleh penyebaran informasi yang mereka lakukan selama ini.

"Tidak selayaknya Yayasan DPK bicara soal lingkungan dan  tambang karena mereka tidak memiliki kompetensi soal itu," kata Sahbin.

Selain gemar mengatasnamakan warga lingkar tambang, Yayasan DPK dan
jaringannya juga selama ini selalu menyuarakan penolakan terhadap investasi tambang di daerah itu. Padahal, dia memastikan bahwa Yayasan DPK dan jaringannya bukan penduduk setempat atau warga lingkar tambang.

Tindakan Yayasan DPK dan jaringannya yang selama ini kerap menghambat
operasional tambang juga telah mengakibatkan banyak warga yang bekerja di PT DPM tidak dapat mencari nafkah.

"Yayasan ini telah memprovokasi warga untuk anti terhadap investor tambang di Kecamatan Silima Pungga Pungga. Akibatnya, aktivitas tambang saat ini terhenti," terang Sahbin.

Protes terhadap yayasan itu juga sudah diungkapkan warga dengan menggelar demonstrasi dua hari lalu. Dalam aksinya, warga bahkan menutup pintu masuk kantor yayasan dengan poster dan spanduk berisi kecaman terhadap tindakan yayasan.

Penutupan pintu masuk kantor Yayasan DPK dilakukan warga setelah sebelumnya mereka berunjuk rasa di kantor Kecamatan Silima Pungga Pungga.

PT Bumi Resources Minerals (BRMS), melalui anak usahanya PT Dairi Prima
Mineral (DPM) menyiapkan investasi hingga Rp6 triliun dalam ekspansinya ke Kabupaten Dairi.

Investasi tambang ini diarahkan pada jenis timah hitam dengan penggunaan lahan seluas 60 hektare. Saat ini progres pembangunan tambang masih di angka 10% dan diperkirakan baru akan selesai dua tahun ke depan. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik