Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH desa di Teweh Timur, salah satu kecamatan pedalaman, di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Teweh, anak Sungai Barito.
"Banjir sangat cepat naik sejak pagi tadi dan hingga siang ini terus naik," kata Camat Teweh Timur Winardi ketika dihubungi melalui telepon dari Muara Teweh, Barito Utara, Kamis (25/11). Menurut dia, saat ini banjir merendam sejumlah jalan desa dan rumah warga setempat dengan ketinggian bervariasi antara 20 sentimeter sampai 1,5 meter.
Desa yang terendam banjir di antaranya Desa Benangin 1, Benangin 2, Benangin 3, dan Benangin 5. "Sejumlah rumah warga sudah ada yang terendam banjir terutama yang berada di dataran rendah," katanya.
Dia mengatakan pagi tadi kawasan Desa Benangin dilanda hujan dan potensi hujan akan turun kembali karena melihat langit masih mendung. "Banjir ini juga memutus akses jalan darat dari Kecamatan Teweh Timur menuju Kecamatan Gunung Purei karena jembatan Sungai Benangin terendam banjir," kata Winardi.
Baca juga: Luapan Sungai Batang Tebo Telan Korban Jiwa
Banjir bandang itu juga diperkirakan merendam desa-desa lain di kecamatan yang berbatasan dengan Kalimantan Timur ini. Utamanya, desa di bantaran sungai yang biasa menjadi langganan banjir bandang di antaranya Sampirang 1, Sampirang 2, dan Wakat. "Kami mengharapkan banjir segera surut sebelum malam nanti," ujarnya. (Ant/OL-14)
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved