Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Investasi dan Konsumsi Dorong Ekonomi NTT di Triwulan III 2021

Palce Amalo
22/11/2021 11:10
Investasi dan Konsumsi Dorong Ekonomi NTT di Triwulan III 2021
Ilustrasi: Investasi dan konsumsi rumah tangga dorong ekonomi NTT meningkat di triwulan III 2021.(dok.mi)

BANK Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menilai pertumbuhan ekonomi daerah itu berada pada tren yang positif dan cukup prospektif.

Hal itu terlihat dari investasi yang tumbuh mencapai 6,66% pada triwulan III 2021, dibandingkan triwulan II yang tumbuh 2,13%. Begitu juga konsumsi rumah tangga pada triwulan III tumbuh sebesar 1,67%.

"Karena itu kita yakin bahwa pada triwulan IV ini tumbuh lebih baik dari triwulan III kemarin," kata Deputi Bank Indonesia Perwakilan NTT, Heri Catur Prabowo kepada wartawan, Senin (22/11).

Meskipun pada triwulan III, ekonomi NTT melambat yakni tumbuh 2,37% (yoy) dibandingkan triwulan II yang tumbuh 4,33% (yoy). Pertumbuhan ekonomi  tersebut lebih rendah dibandingkan nasional yang tumbuh 3,51% (yoy). "Untuk 2021, kita proyeksikan ekonomi NTT tumbuh antara 2,44 persen sampai 3,24 persen," tambahnya.

Menurutnya, pertumbuhan investasi didorong oleh berlanjutnya pembangunan di Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium, perbaikan infrastruktur pasca siklon seroja sehingga tercermin dari realisasi belanja modal yang tumbuh 9,94% (yoy) dan meningkatnya investasi swasta.

Adapun pertumbuhan konsumsi rumah tangga didorong oleh penyaluran dana program perlindungan sosial, pemberlakukan insentif fiskal, dan percepatan program vaksinasi covid-19, akan tetapi permberlakuan PPKM darurat di Jawa dan Bali serta PPKM Level 4 di NTT berdampak terhadap menurunnya mobilitas warga.

Selain itu, pada triwulan III sektor pariwisata NTT tertahan karena berlanjutnya pembatasan kegiatan di masyarakat yang berdampak pada menurunnya kunjungan wisatawan. "Mudah-mudahan segera menunjukan perbaikan," harapnya.

Untuk itu, Heri mengajak jurnalis untuk mengedukasi masyarakat agar tidak abai dengan protokol kesehatan. Dengan demikina, pada momen natal dan tahun baru, kasus covid-19 tidak kembali melonjak karena akan berdampak terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi.

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, Setia Ariyanto minta perbankan tetap esktra hati-hati karena tren rasio kredit bermasalah menunjukkan peningkatan.

Perbankan diimbau lebih teliti dalam memberikan restrukturisasi kredit bagi debitur dan mulai membentuk pencadangan yang cukup sehingga terhindarkan dari potensi risiko negatif.

Sebaliknya, OJK mendorong perbankan agar meningkatkan kredit maupun pembiayaan di sektor produktif yang masih menunjukkan pertumbuhan positif dan merupakan sektor prioritas."Pemberlakuan PPKM berdampak pada penurunan kinerja ekonomi maupun kinerja sektor keuangan, tetapi OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit secara sampai akhir tahun masih dapat bertumbuh positif sebesar 4%-4,5% (yoy)," kata Setia Aryanto.

Bank Indonesia Perwakilan NTT bersama OJK NTT menggelar media gathering wartawan ekonomi yang digelar di lokasi wisata Nemberala, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao sejak tiga hari terakhir.

Sejumlah pembicara hadir dalam acara ini, antara lain Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Setda NTT, Leri Rupidara, Kepala Tim Implementasi Sistem Pembayaran (SP) Pengolahan Uang Rupiah (PUR) dan Manajemen Intern (MI) Bank Indonesia Perwakilan NTT Daniel Agus Prasetyo. (OL-13)

Baca Juga: Kemenperin Dorong Masuknya Investor ke Kawasan Industri Ladong

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya