Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
SEJAK intensitas curah hujan tinggi, di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, setidaknya dilaporkan terjadi 34 kali bencana hidrometeorologi. Paling banyak terjadi sejak awal November 2021.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, menuturkan data yang direkap berdasarkan laporan ke BPBD, bencana hidrometeorologi terjadi sejak pertengahan Oktober 2021. Bencana terjadi di 34 desa tersebar di 14 kecamatan.
"Pada Oktober terjadi 2 kali bencana. Pertama tanggal 19 Oktober di Desa Rancagoong Kecamatan Cilaku berupa tanah longsor. Kedua bencana tanah longsor dan banjir di Desa Bojongkasih Kecamatan Kadupandak pada 31 Oktober," kata Asep kepada Media Indonesia, Kamis (18/11).
Tanah longsor masih mendominasi kejadian bencana selama cuaca ekstrem akhir-akhir ini. Bencana lainnya banjir, pergerakan tanah, angin puting beliung, serta abrasi.
"Kondisi kontur tanah di lokasi bencana cukup labil. Jadi saat terus menerus diguyur hujan deras mengakibatkan bencana," jelasnya.
Wilayah yang terjadi bencana tersebar di utara, selatan, dan timur. Ke-14 wilayah yang terjadi bencana berada di Kecamatan Campaka, Campakamulya, Cianjur, Cibeber, Cidaun, Cilaku, Cikalongkulon, Cipanas, Kadupandak, Karangtengah, Sukaluyu, Sukaresmi, Sukanagara, dan Takokak. "Kebanyakan terjadi di wilayah selatan," sebutnya.
Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Penetapannya berlaku sejak 25 Oktober 2021-31 Mei 2022. Penetapannya didasari berbagai pertimbangan, melihat kondisi cuaca saat ini dan intensitas kebencanaan.
Penetapan status kebencanaan itu menyikapi fenomena badai La Nina serta dinamika atmosfer yang mengakibatkan curah hujan meningkat 20%-30% dari biasanya.
"Di Kabupaten Cianjur sendiri sudah terjadi beberapa kali bencana yang mengancam kehidupan bermasyarakat," kata Sekda Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah. Mengamati tingginya potensi bencana saat ini, kata Cecep, maka dipandang perlu mengambil berbagai tindakan antisipatif sebagai upaya meminimalkan risiko. Berbagai upayanya harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan terpadu.
"Kami sudah memerintahkan para camat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kerawanan bencana hidrometeorologi saat ini," tegas Cecep.
Secara teknis, sebut Cecep, para camat bersama Forkopimcam setempat serta relawan tanggap bencana (Retana) memetakan wilayah yang berpotensi rawan bencana. Termasuk harus sudah disosialisasikan larang membangun di lokasi-lokasi yang rawan.
"Kami juga mengimbau masyarakat waspada dan siaga dengan potensi bencana hidrometeorologi. Terutama yang tinggal di kawasan perbukitan atau di bantaran-bantaran sungai," pungkas Cecep. (OL-15)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Pengecekan ke lapangan melibatkan pihak kepolisian.
Pemerintah tengah mengusung konsep transformasi pendidikan yang mendorong proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma baru sesuai tuntutan zaman.
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Keterangan yang bersangkutan sangat penting karena pengadaan PJU tersebut terjadi di masa Dadan Ginanjar masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved