Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Banjir Rob Genangi Dua Desa di Brebes

Supardji Rasban
17/11/2021 18:00
Banjir Rob Genangi Dua Desa di Brebes
Anak-anak di Desa Randusanga Kulon, Brebes, Jateng pulang sekolah melintasi jalan desa yang terendam air.(MI/Supardji Rasban)

BANJIR air pasang laut (rob) merendam puluhan rumah di Desa Randusanga Wetan dan Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Meski dua desa itu terendam banjir, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) masih berjalan seperti biasanya.

Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono, menuturkaan meski sejak Rabu (17/11) dini hari rumah-rumah warga terendam air pasang laut, namun mereka tidak sampai mengungsi karena rumah mereka masih dapat ditempati.

"Akibat banjir rob puluhan rumah terendam banjir. Meski terendam banjir, sebanyak 500 warga kami masih bertahan di rumah masing-masing. Sejak dini hari mereka masih bertahan rumah itu karena tempat tidur mereka ditinggikan dengan menggunakan bata yang diplester," terang Afan.

Disebutkan meski dilanda banjir rob, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di desanya masih tetap berjalan. "Anak-anak tetap berangkat sekolah seperti biasanya. Karena banjir, jadi setiap berangkat dan pulang sekolah anak-anak basah-basahan," ucap Afan.

Ia menjelaskan, ketinggian banjir rob di desanya berkisar 50 cm-60 cm. Banjir juga menyebabkan aktifitas warga terganggu. "Banjir rob membuat ratusan warga kami juga sulit beraktivitas meskipun mereka masih bertahan di rumah masing-masing," tandasnya.

Menurutnya banjir akibat pasang air laut terjadi setiap tahun menjelang musim penghujan. Namun, selama ini belum ada tindakan yang berarti dari Pemerintah Kabupaten Brebes.

"Saya berharap, mereka yang punya kewenangan dalam hal ini mau turun langsung kelapangan dan memberi solusi. Warga disini butuh perhatian pemerintah untuk bisa keluar dari masalah ini," harapnya.

Sedangkan Kepala Desa Randusanga Wetan, Swi Agung Kabiantara, menyampaikan banjir air selain berdampak pada 500 warga juga pada lahan tambak milik petani yang berada di pesisir pantai utara pulau Jawa.

"Sudah jadi langganan dari tahun ke tahun, hingga sekarang hampir 50 hektare tambak warga hilang dan dampak abrasi air laut juga mengakibatkan sekitar 250 hektare tambak lainnya tidak bisa dimanfaatkan petani," ungkap Swi Agung. (Ol-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik