Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DINAS Kehutanan Provinsi Jawa Timur mengklaim kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo dalam kondisi baik. Karena itu, unit pelaksana teknis yang mengelola 27.688 hektare kawasan hutan konservasi itu tak ingin disalahkan dalam kasus banjir bandang di Kota Batu, Kamis (4/11), yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.
"Kalau yang analisa vegetasi dari citra satelit, kondisi kawasan kami memang ada bekas kebakaran hutan pada 2019. Tapi, kondisi saat ini vegetasi relatif baik," tegas Kepala UPT Tahura Raden Soerjo Ahmad Wahyudi, Rabu (10/11).
Ia menjelaskan kondisi alami vegetasi di Gunung Biru cukup bagus. Kawasan itu berbatasan dengan hutan yang dikelola Perum Perhutani. "Dari longsor seperti dirilis BPBD dan BNPB, pal batas kami masih 2 kilometer ke atas," tegasnya.
Terkait penyebab banjir bandang di Kota Batu, dimungkinkan ada faktor-faktor imbas kebakaran hutan pada 2019 selain tingginya intensitas curah hujan. "Mungkin faktor-faktor itu ada (imbas kebakaran hutan)," katanya.
Namun, ia berpedoman pada hasil analisis BNPB. "Saya berpegang pada yang dirilis BNPB bahwa hujan ekstrem, kondisi topografi lahan curam memicu longsoran karena ada dam alami. Air tertampung kian banyak, daya tahannya tidak mampu menahan, akhirnya jobol, lalu banjir bandang," imbuhnya.
Kawasan hutan konservasi Tahura Raden Sorjo meliputi wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Batu, Jawa Timur. Kawasan berada dalam gugusan kompleks pegunungan Arjuno Welirang dan Anjasmoro.
Luas kawasan mencapai 27.688 hektare. Sekitar 4.700 hektare hutan di antaranya berada di Kota Batu.
Baca juga: Warga Pisa Protes Kesulitan Air Minum akibat Proyek Jalan PT SAK
Faktanya, sesuai pengamatan udara dan foto citra satelit, BPBD Kota Batu menemukan banyak titik longsor dan batang-batang pohon menumpuk di lembah Gunung Pucung. Lokasinya tak jauh dengan kawasan hutan Perum Perhutani dan Tahura Raden Soerjo. Longsor membawa kayu dan tanah menutup bendung alam, lalu terbawa arus hujan menerjang permukiman penduduk. (OL-14)
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, mengancam kesehatan, dan berdampak pada perekonomian lokal.
Hujan deras dengan interval waktu yang cukup lama selalu mengakibatkan banjir hingga ke permukiman warga.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengakui kemacetan di Jakarta bisa bertambah parah akibat adanya kejadian khusus, seperti iring-iringan tamu negara
Penyebab utama dari bencana ini adalah tingginya curah hujan yang berlangsung cukup lama sejak sore hingga malam hari, dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 1 - 1,5 meter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved