Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Saat Ini Petani Sawit di Aceh Nikmati Harga TBS Tertinggi

Amiruddin Abdullah Reubee
05/11/2021 07:55
Saat Ini Petani Sawit di Aceh Nikmati Harga TBS Tertinggi
Pekerja sedang memilah kelapa sawit(MI/Surya Sriyanti)

PETANI kelapa sawit di kawasan Provinsi Aceh sekarang bersyukur dan tersenyum lebar. Pasalnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawi di sana menggembirakan.

Amatan Media Indonesia di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Selatan, Nagan Raya dan Aceh Barat, para petani sawit
semakin rajin membersihkan kebun. Mereka hampir setiap hari mengontrol perkembangan tanaman jenis palm tersebut.

Kesungguhan petani itu termotivasi dari harga tinggi. Apalagi kenaikan harga seperti sekarang ini tidak pernah dirasakan sebelumnya.

Di Kabupaten Aceh Utara misalnya harga sawit tandan buah segar ditingkat tengkulak pada Oktober mencapai Rp2.000 per kg, Sekarang naik berkisar Rp2.700 hingga Rp2.800 per kg.

Lebih mahal lagi ditingkat pabrik pengolahan CPO yang mencapai pada kisaran 3.000 hingga 3.100 per kg. Padahal bulan lalu harga di tingkat pabrik baru berkisar 2.300 hibgga 2.400 per kg.

Petani sawit di Desa Matang Peusangan, Kecamatan Matangkuli, Teungku Zajaria, kepada Media Indonesia, Jumat (5/11) mengatakan, sebelumnya tidak pernah harga sawit itu setinggi sekarang.

"Bahkan sekitar setahun lalu untuk mencapai Rp1.000  saja sangat susah. Alhamdulillah sekarang harganya sedang berpihak kepada petani" kata Teungku Zakaria.

Pihaknya berharap harga seperti sekarang terus berhahan. Karena ongkos dan biaya produksi sawit tergolong tinggi.

Apalagi para petani sawit di pedalaman Aceh Utara itu hanya berharap dari hasil panen. Mereka bukan pengusaha yang memiliki kebun luas dan tidak mempunyai usaha selain bertani.

"Kebunnya pun kami tidak luas, pali satu atau dua hektar. Lokasinya di sekitar perkebunan perusahaan besar. Bahkan sebagian kami hanya menanam di pekarangan rumah yang hasilnya bisa untuk menutupi kebutuhan makan keluarga" tambah Teungku Zakaria, yang juga Imam Besar Masjid Matang Peusangan. (OL-13)

Baca Juga: Kementan Lakukan Pemantapan Peserta Magang ke Jepang

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya