Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kalah Pilkades, Petahana Cabuti Puluhan Tiang Lampu Penerangan Jalan

Akhmad Safuan
01/11/2021 18:55
Kalah Pilkades, Petahana Cabuti Puluhan Tiang Lampu Penerangan Jalan
Ilutrasi(DOK MI)

KECEWA gagal kembali terpilih sebagai kepala Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah, sang petahana memutuskan mencabuti puluhan tiang lampu penerangan jalan. Sulhan, sang petahana, beralasan tiang-tiang lampu penerangan jalan itu dibangun dengan uang pribadi selama dirinya menjadi kepada desa selama dua periode.

Pemantauan Media Indonesia Senin (1/11) kasus pencabutan puluhan tiang lampu penerangan jalan ini, jadi sorotan. Akibat aksi mantan kepala desa itu, jalan desa itu kini gelap gulita.

Selain menimbulkan kebingungan warga desa, pencabutan tiang listrik penerangan jalan oleh orang-orang suruhan Sulhan, membuat pemerintah desa saat ini harus melakukan pengadaan tiang baru untuk mengganti agar jalan desa kembali terang pada malam hari.

"Pemerintah Desa Guwo dan warga kaget dan bingung karena pencabutan tiang penerangan jalan tidak ada pemberitahuan sebelumnya,� kata Kepala Desa Guwo Sutaji.

Akibat pencabutan tiang itu, lanjut Sutaji, pemerintah desa langsung mengadakan musyawarah desa untuk mensikapi. Ia mengatakan secara bertahap akan dilakukan pemasangan tiang baru untuk penerangan desa melalui anggaran desa.

Di sisi lain, Sulhan mengakui bahwa dirinya yang melakukan pencabutan tiang-tiang lampu  penerangan jalan di desa itu. Ia mengatakan aksi ini tetap akan dilanjutkan karena pemasangan seratusan kebih tiang selama dua periode kepemimpinannya itu menggunakan dana pribadi. "Saya akan terus selesaikan pencabutan, saat ini sudah 70 tiang listrik
penerangan jalan yang sudah dicabut," kata Sulhan.

Pengadaan dan pemasangan tiang penerangan jalan itu, demikian Sulhan, menggunakan dana pribadi yakni Rp3 juta per batang yang didatangkan secara bertahap dari Surabaya. Ia mengatakan selama periode pertama menjadi kepala desa ada lebih 100 tiang dipasang dan pada periode kedua sekitar 10 tiang.

Pemasangan tiang itu untuk jalan itu, ungkap Sulhan, adalah milik pribadi karena tidak menggunakan anggaran desa dan tidak pernah ada penghibahan untuk desa. "Saya tidak akan mencabut tiang di wilayah masjid dan pemakaman umum, biarlah menjadi sedekah saya," imbuhnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya