Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SELAMA kurun waktu tiga tahun terkahir, satuan Tugas (Satgas) Rentenir Kota Bandung mencatat 7.421 orang menjadi korban rentenir, yang sudah berhasil diatasi sebanyak 965 kasus. Dan 70 persen korban rentenir adalah ibu rumah tangga (IRT) karena terdesak kebutuahn ekonomi serta untuk modal usaha.
Ketua Harian Satgas Anti Rentenir Kota Bandung, Saji Sonjaya, mengatakan, tidak semua pengaduan bisa dibantu dimediasi ke rentenir.
Satgas mesti melihat kasusnya dulu, domisili korban dan rentenir. "Yang dimediasi dan kami tindak terutama korban warga Kota Bandung
dengan meminjam ke rentenir yang berkedok koperasi, tapi menerapkan bunga di luar kewajaran," kata Saji di Bandung Kamis (14/10).
Saji mengatakan, tim Satgas hanya mediasi bukan melunasi utang, dari pengaduan 7.421 kasus namun yang dimediasi dan fasilitasi antara warga dan tentenir 965 orang. Pihaknya memediasi dan advokasi warga Kota Bandung yang benar benar korban rentenir, sisanya didorong pemberdayaan dengan cara penyelesaian mandiri.
Baca juga: Tidak Melapor, Pengungsi Luar Negeri bisa Dipidana
"Berbagai macam kasus yang dihadapi oleh tim, ada korban mengadu karena utang ke rentenir tidak pernah lunas. Hutang ke rentenir perorangan yang ditangani tim satgas anti rentenir terbesar Rp480 juta, sudah masuk pembayaran Rp 800 juta, tapi tagihan tetap Rp 480 juta," lanjutnya.
Saji menambahkan ada yang mengadu dan tidak bisa dibantu karena utangnya ke pinjol (pinjaman online) sampai 120 aplikasi. Jika satu aplikasi pinjam Rp 1 juta berarti 120 jutaan, belum ditambah bunga nya. Ini yang sulit dibantu. Dia merasa heran yang memiliki utang kepada 120 aplikasi, padahal si peminjam ini lulusan perguruan tinggi terkenal di Kota Bandung.
"Tim hanya membantu yang benar-benar korban rentenir, itu pun korban harus tetap bayar sisa pokok bunga nya kami mediasi dengan retenir. Anggota Satgas anti rentenir diisebar di semua kecamatan untuk memonitor dan mengadakan pembinaan kepada masyarakat agar tidak terjerat utang rentenir dan menindak rentenir berkedok koperas," tambahnya lagi.
Sebelumnya Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana Kota Bandung menyebutk an bahwa rentenir kini sudah semakin beradaptasi dengan masa, salah satunya dengan bermodus membuka koperasi simpan pinjam yang isinya ternyata praktik rentenir, termasuk pula pinjol.
Dia meminta kepada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Bandung agar mempersempit ruang para rentenir tersebut. Salah satunya menghidupkan koperasi-koperasi kembali untuk simpan pinjam.
Baca juga: Harap Wisata Segera Dibuka, Bupati Kepulauan Seribu Bersurat ke Luhut
"Kami juga mesti dekatkan lagi Bank Bandung serta aktif mempromosikan program ke warga, semisal program pinjam modal usaha. Inilah cara yang bisa menjadi alternatif warga sekaligus lambat laun rentenir akan ditinggalkan," katanya.
Yana pun meminta agar diberikan kemudahan dalam proses pinjamannya. Sebab, rentenir biasanya menggunakan cara kemudahan dalam prosesnya sehingga warga terjebak.
Kepala Dinas KUKM Kota Bandung, Atet Dedi menambahkan selama pandemi ini terjadi peningkatan pengaduan yang didominasi korban pinjol. Mereka sebagian besar terpaksa meminjam karena untuk membuka usaha dan biaya hidup sehari-harinya.
"Kenaikan aduan itu sampai 34 persen. Biasanya dilatarbelakangi membuka usaha dan biaya hidup, pendidikan, sampai kesehatan. Kami tindak lanjutinya dengan memediasi dan mengadvokasi, serta menyelesaikan mandiri hingga kemitraan," ucapnya. (H-3)
Melalui integrasi layanan Privy, proses pendaftaran dan persetujuan pinjaman di PinjamanGo kini dapat dilakukan tanpa tatap muka, sepenuhnya secara online.
Akses terhadap fasilitas pembiayaan hunian yang terbatas menjadi salah satu hambatan terbesar dalam penyediaan rumah bagi masyarakat Indonesia
Laju pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan kredit perbankan yang hanya mencapai 8,88% secara tahunan dan cenderung terus melambat sepanjang tahun.
Kajian Core Indonesia menunjukkan, pemanfaatan fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) didominasi untuk keperluan usaha.
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Yunianto menyebut pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending (pinjaman online) pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1,148 triliun tumbuh 20,97%
SINERGI yang baik antara koperasi dan pemerintah diyakini dapat menciptakan ekosistem ekonomi kerakyatan yang tangguh.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia dirancang untuk mengatasi berbagai masalah struktural di desa-desa.
Hari Koperasi Nasional yang ke-78 nanti merupakan kebangkitan pergerakan koperasi ke depan.
Dalam buku tersebut tercatat 300 koperasi besar di Indonesia, dengan total aset mencapai Rp96,53 triliun atau 35,08% dari total aset koperasi nasional.
Dari aset semula Rp20 miliaran pada 2023, saat ini Koperasi Kana melampaui angka Rp100 miliaran pada tahun buku 2024.
Peluncuran buku berjudul 100 Koperasi Besar Indonesia digelar di Trans Hotel Seminyak Bali pada Kamis (19/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved