Cakupan Vaksinasi Di Cianjur Terkendala Stok Vaksin Covid-19

Benny Bastiandy
06/10/2021 17:19
Cakupan Vaksinasi Di Cianjur Terkendala Stok Vaksin Covid-19
Ilustrasi(DOK MI)

CAPAIAN vaksinasi covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah setempat. Kondisi tersebut berdampak naiknya penilaian PPKM yang sekarang menjadi level 3 dari sebelumnya level 2.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyebutkan keinginan mencapai target vaksinasi seperti arahan pemerintah pusat rasanya cukup berat. Pasalnya, tingkat capaian tentu harus dibarengi juga dengan pasokan dosis vaksin.

"Tapi karena vaksin ini didrop dari pusat, ya kita juga gak bisa apa-apa," kata Herman, Rabu (6/10).

Sejauh ini capaian vaksinasi covid-19 di Kabupaten Cianjur sekitar 33%. Untuk cakupan vaksinasi dosis pertamanya di kisaran 22%.

"Sebetulnya kita terus berupaya mempercepat capaian vaksinasi. Setiap hari kita terus melaksanakan vaksinasi di setiap kecamatan dan puskesmas," beber Herman.

Saat ini cakupan harian vaksinasi covid-19 di Kabupaten Cianjur rata-rata mencapai 12 ribu suntikan per hari. Pemkab Cianjur sendiri menargetkan cakupan hariannya bisa mencapai 18 ribu suntikan per hari. "Tapi kan stok vaksinnya yang terbatas," tegasnya.

Namun, lanjut Herman, Pemkab Cianjur tidak akan terlalu mengintervensi kebijakan pengaturan kuota vaksin. Terpenting, kata Herman, saat ini warganya harus sehat dan bisa meningkatkan pendisiplinan menerapkan protokol kesehatan covid-19.

"Kita kendalanya hanya divaksin saja. Sehingga, sekarang penilaian jadi level 3," ungkapnya.

Bahkan, sebutnya, dari berbagai indikator penilaian capaian penanganan covid-19, Kabupaten Cianjur sudah berada di level 1. Informasi itu diperolehnya dari Pemprov Jawa Barat.

"Berdasarkan kriteria covid-19 dan saya pun mendapat (informasi) dari Jawa Barat, bahwa Cianjur ini level 1. Hanya ada satu di Jawa Barat. Tapi kalau berdasarkan (cakupan) vaksin, kita belum memenuhi kriteria. Sehingga sekarang jadi level 3," ujarnya.

Herman mengklaim, saat ini perkembangan kasus covid-19 sudah jauh terkendali lebih baik. Ia mencontohkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) bagi pasien covid-19 di rumah sakit yang terus membaik.

"Bahkan di RS Pagelaran sekarang nol. Tidak ada. Rumah Sakit Cimacan nol dan di RSUD Sayang sebanyak empat orang. Klaster sekolah di kita tidak ada. Alhamdulillah, kita patut bersyukur bahwa (penanganan) covid-19 di Kabupaten Cianjur semakin baik," pungkasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya