Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Desa Gemblegan Klaten Berhasil Turunkan Angka Stunting

Djoko Sardjono
06/10/2021 17:15
Desa Gemblegan Klaten Berhasil Turunkan Angka Stunting
Ilustrasi.(MI/Januari Hutabarat. )

BERBAGAI upaya dilakukan oleh Pemerintah Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, untuk menurunkan angka stunting di desa tersebut. Pasalnya, angka stunting di desa ini cukup tinggi. Upaya pencegahan stunting menjadi salah satu program prioritas.

Kepala Desa Gemblegan, Waloya, menuturkan pada 2018 wilayahnya memiliki 14 anak stunting. Namun, secara bertahap angka stunting dapat diturunkan dan pada 2019 tinggal enam anak.

Kemudian, lanjutnya, angka stunting turun lagi menjadi dua anak pada 2020. Angka stunting Desa Gemblegan tahun ini turun lagi dan tinggal satu anak yang masuk kategori stunting. "Target kami, Desa Gemblegan pada 2022 angka stunting nihil," kata Waloya saat menerima kunjungan Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN, Ahmad Taufiq, Rabu (27/10).

Penurunan angka stunting di Desa Gemblengan, menurut Kades Waloya, juga tidak lepas dari bantuan pemerintah pusat dan daerah seperti bantuan perbaikan rumah dan jambanisasi. Pemerintah Desa Gemblegan mendapat bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) sebanyak 72 unit dan 35 jamban dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tingginya angka stunting di Desa Gemblegan beberapa tahun lalu, karena faktor ketidaktahuan ibu-ibu tentang gizi balita. Anak hanya diberi makan asal kenyang dan tidak menangis.

Selain itu, pemberian air susu ibu (ASI) anak balita 0-6 bulan tidak maksimal. Ini dimungkinkan karena orangtua sibuk bekerja. Padahal, ASI sangat dibutuhkan anak balita itu. "Nah, untuk menurunkan angka stunting, selain bantuan dari pemerintah, Pemdes Gemblegan memberikan edukasi warga melalui posyandu balita, remaja, dan lansia," kata Waloya.

Upaya lain dilakukan yaitu pemberian tablet tambah darah bagi remaja sebagai persiapan nikah. Bahkan, untuk mencegah stunting, aktivitas posyandu remaja di Desa Gemblegan ditingkatkan. "Posyandu remaja Desa Gemblegan cukup aktif. Kami mengharapkan posyandu remaja menjadi agen perdamaian di kampung sesuai predikat Desa Gemblegan sebagai desa damai," imbuhnya.

Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN Ahmad Taufiq memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Gemblegan yang dinilai berhasil menurunkan angka stunting. Kegiatan ibu-ibu kader KB pun diapresiasi, terutama inovasi dan kreativitasnya dalam upaya menurunkan angka stunting. Harapannya, ke depan angka stunting di Kabupaten Klaten turun. Hadir menyambut kunjungan Ahmad Taufiq, yakni Kepala Dinsos P3AKB Klaten Muhammad Nasir, Tri Suprapti dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah, dan Camat Kalikotes Sudiyono. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik