MASYARAKAT diimbau menggunakan cara-cara yang baik dalam menyampaikan kritik terhadap pemerintah. Salah satunya dengan tidak
mengejek bahkan mencaci maki.
Ketua DPW Partai Gelora Jawa Barat Haris Yuliana mengatakan, setiap
kritik diperbolehkan terlebih di negara yang menganut sistem demokrasi
seperti Indonesia. Namun, kritik harus dilakukan secara santun sehingga terhindar dari hal-hal yang negatif.
"Menghina, mengejek sampai mengata-ngatai, bukanlah contoh yang baik.
Daripada mengejek, mending berkaca, apa yang sudah kita lakukan untuk
bangsa ini," kata Haris disela-sela acara Rakorwil DPW Partai Gelora
Jawa Barat, di Bandung, Minggu (26/9).
Dia pun mengajak seluruh kader dan simpatisannya untuk memberi contoh
yang baik dalam menyampaikan kritik. "Sebagai politisi sudah seharusnya
memberikan contoh yang baik, apalagi saat ini kondisi masyarakat sedang
begini (terpuruk)," katanya.
Meski begitu, Haris menilai, kritik sangat diperlukan oleh pemerintah.
"Karena dengan kritiklah sebuah pemerintahan akan menjadi sehat.
Kritiklah sekeras-kerasnya, tapi berikan juga solusi, dengan begitu
kritik yang diberikan bisa membuka pikiran semua pihak," katanya.
Di sisi lain, jelang Pemilu 2024, Haris mengaku siap memenangkannya. Bahkan, dia memastikan partainya akan meraih suara besar di Jawa Barat.
"Jabar akan menjadi prioritas kemenangan partai Gelora, kita akan menjadikan Jawa Barat ini menjadi salah satu basis terbesar Partai Gelora," jelasnya.
Hal serupa disampaikan Sekjen Partai Gelora Mahfudz Sidiq secara
virtual. "Geliat politik 2024 sudah mulai tercium baunya, kita sudah
menganalisa dan melakukan survei terkait posisi Partai Gelora," tegasnya. (N-2)