Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemkot Solo Minta Sekolah Antisipasi Klaster PTM

Widjajadi
23/9/2021 13:03
Pemkot Solo Minta Sekolah Antisipasi Klaster PTM
Wakil Wali Kota Solo Teguh P(MI/Widjajadi)

MUNCULNYA klaster sekolah di Jawa Tengah terkait penularan covid-19 yang terjadi da;am pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) membuat Pemerintah Kota Solo meminta kepada seluruh pengelola sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Ya meski vaksinasi siswa didik di Kota Solo sudah mencapai 80% lebih, tetapi kewaspadaan terhadap kemungkinan penularan covid-19 menjadi kewaspadaan utama dalam pelaksanaan PTM," kata Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menjawab Media Indonesia, Kamis (23/9).

Teguh meyakini kekebalan komunal terhadap lingkungan sekolah di Kota Solo sangat aman, karena dari total 73 ribu siswa, program vaksinasi covid-19 sudah mencapai 80% lebih dan semua guru pun sudah genap divaksin.

"Namun ketika kita mendengar bahwa pelaksanaan PTM di sejumlah kota di Jawa Tengah, seperti Jepara, Purbalingga dan Semarang terjadi klaster, maka Pemkot bersama Dinas Pendidikan langsung koordinas dengan Dinkes melakukan skrining terhadap SMKN 2 Solo yang kita pandang memiliki jumlah siswa peserta PTM terbanyak," imbuh dia.

Baca juga: Ada Asesmen Nasional, PTM di Jakarta Dihentikan Sementara

Random testing swab antigen dilakukan di SMKN 2 Solo pada Rabu (22/9) sebagai upaya mengantisipasi terjadinya klaster sekolah, mengingat terjadi penularan covid-19 terhadap peserta didik yang PTM di beberapa daerah Jawa Tengah.

"Kemarin itu, ada total 170 siswa dan guru di SMKN 2 Surakarta dilakukan tes swab. Hasilnya tidak ada yang dinyatakan positif covid-19. Kita sudah woro woro, setiap sekolah harus meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi di sekolah Kota Solo," tutur Teguh.

Begitu halnya untuk sekolah tingkat SMP yang baru akan melaksanakan PTM mulai 24 September juga sudah diwanti wanti. Jika ada siswa diragukan kesehatannya, maka harus dipisahkan dan tidak boleh masuk.

Seluruh sekolah harus menyiapkan sarana dan prasarana untuk kedisplinan prokes selama PTM yang digelar secara menyeluruh, sebagai bentuk kesiapan dan kewaspadaan terhadap penyebaran covid-19.

"Pokoknya begitu ada gekagat tidak baik, harus disiapkan random test, agar semua aman. Wali Kota Gibran sudah mewanti-wanti itu dan Dinkes harus standby melaksabakan tes swab di lapangan," pungkas Teguh.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya