Pandemi Mereda, Kebutuhan Tepung Diprediksi Meningkat

Bayu Anggoro
17/9/2021 23:25
Pandemi Mereda, Kebutuhan Tepung Diprediksi Meningkat
Dua pekerja membuat kue Klappertaart di Manado, Sulawesi Utara.( ANTARA/Adwit B Pramono)


POTENSI pasar milenial Indonesia yang semakin membesar menjadi
target BOLA Deli dari FKS Food. Tahun ini, perusahaan berencana memperluas pangsa pasarnya.

Untuk mewujudkan hal itu beberapa rencana strategis perusahaan
akan dilakukan, antara lain dengan memperluas jaringan distribusinya
hingga ke seluruh Indonesia.

Hal ini juga diperkuat oleh peran BOLA Deli dalam melayani pasar kuliner UMKM Indonesia dengan produk berkualitas. Perusahaan terus melangkah, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi kala pandemi.

Marketing Manager BOLA Deli Dwi Rahayu mengatakan, di bawah naungan FKS Food, BOLA Deli telah mencatatkan peningkatan penjualan sepanjang semester I/2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Meski ekonomi mengalami pelambatan pertumbuhan pada masa awal pandemi covid-19, tapi kami optimis BOLA Deli bisa  terus tumbuh di kuartal II/2021 yang ditopang oleh usaha kecil dan menengah yang perlaharan mulai bangkit," tambahnya, Jumat (17/9).

Menurut dia, melihat situasi covid-19 yang diharapkan terus membaik,
didukung oleh upaya pemerintah melakukan percepatan vaksinasi pada
masyarakat, tentunya menjadi sinyal bagi perusahaan untuk terus berupaya melayani kebutuhan tepung, bahkan hingga ke luar Jawa.

"Kami memastikan pasokan kepada para UMKM tidak terhambat karena mereka menjadi salah satu pilar utama ekonomi kerakyatan untuk bisa bertahan di masa pandemi," lanjut Dwi.

Kehadiran BOLA Deli di panggung tepung nusantara dengan rangkaian tepung seperti tepung beras, tepung ketan, tapioka, maizena, dan gula halus telah dipercaya oleh berbagai pasar kuliner UMKM yang tersebar di
Indonesia.

Salah satu pelaku UMKM, produsen onde-onde dari Jawa Timur, Iskamto mengungkapkan bahwa sejak membeli tepung ketan dari BOLA Deli, pihaknya puas dengan kualitas dan harga yang diberikan. Penjualan hasil produksinya terus meningkat.

"Saat ini pemakaian tepung ketan kami mencapai ribuan kilogram per bulan. Onde-onde produksi kami telah tersebar ke wilayah Surabaya dan Gresik," lanjutnya.

Sementara pemilik Virgin Bakery, salah satu bakery ternama di Kota Semarang, Jawa Tengah, juga telah mempercayakan produksinya dengan  menggunakan tepung ketan dan tepung beras  BOLA Deli sejak 2019. Pasalnya, hasil dan kualitas produksinya menjadi berbeda.

"Di kuartal ini kami ingin terus meningkatkan tingkat kepuasan konsumen. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya usaha kecil, menengah
dan besar yang telah mencoba produk kami dan puas dengan hasilnya," jelas Dwi.

Dia menambahkan strategi ini melengkapi upaya BOLA Deli dalam membawa
popularitas jajanan tradisional Indonesia dengan tema kekinian. "Kami
yakin akan memberikan kontribusi yang terus meningkat, sehingga FKS Food menjadi perusahaan kenamaan di industri makanan."

Upaya menjadi perusahaan berstandardisasi internasional guna memberikan
kualitas terbaik untuk konsumen, BOLA Deli telah mengantongi Halal
Certified dan Safety Food Certified (HACCP, ISO 22000:2018, FSSC 22000 V 5) dengan dukungan infrastruktur pabrik yang berstandar internasional.
 
FKS Food juga memastikan ketersediaan produk-produk BOLA Deli sudah
cukup merata di jaringan pasar tradisional, mini market, supermarket,
toko bahan kue dan e-commerce.

Dalam rangka memodernkan jajanan tradisional Indonesia, Bola Deli sejak
2017 telah melakukan pelatihan pembuatan kue-kue tradisional kekinian kepada lebih dari 5.000 UMKM, baik itu terhadap komunitas-komunitas, pelanggan toko bahan kue dan para pensiunan.

"Kami sudah melakukan roadshow pelatihan di kota-kota di Jawa dan Lampung. Karena ada permintaan dari UMKM di luar Jawa maka kita berencana memperkuat cakupan wilayah ke Indonesia barat dan timur," tutup Dwi. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya