Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PERTAMINA berkomitmen menghadirkan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan (Go Sustainable) dengan memunculkan Green Energy
Station (GES), yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menerapkan konsep ramah lingkungan dan modern.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Brasto GalihNugroho mengungkapkan, dari 76 GES yang ada di seluruh Indonesia, terdapat 13 titik di wilayah provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Di antaranya 4 titik di kota Semarang, 2 titik di kota Yogyakarta, 3 titik di kabupaten Batang, dan masing-masing 1 titik di kabupaten
Boyolali, kota Magelang, kabupaten Kendal, kabupaten Sleman," ungkap Brasto.
Di Jateng, GES berada di SPBU 4150201 Jalan A Yani, Semarang SPBU 4150214 Jl Kaligarang, Kec Gajahmungkur Semarang, SPBU 4150128 Jl Brigjen Sudiarto Penggaron Semarang, SPBU 4150202 Jl Sultan Agung Semarang. Di Batang, SPBU 4151201 Jl Raya Jrakah Payung, SPBU 4151203 Tip Ruas Tol Trans Jawa KM 379 A, SPBU 4151202 Tip Ruas Tol Trans Jawa KM.360 B dan SPBU 4151301 Tip Ruas Tol Trans Jawa KM 389 B Kendal. Di Boyolali, SPBU 4157301 JJl Raya Boyolali-Solo Kec Teras. Di Magelang,
SPBU 4156101 Jl A Yani Kec Menowo.
Menurutnya, konsep ramah lingkungan dan modern yang dihadirkan dalam GES terkait penggunaan Solar Photo Voltaic (PV) atau pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi mandiri dalam operasional SPBU.
"Solar PV memberikan dampak yang cukup signifikan untuk mengurangi polusi, efek rumah kaca, dan efisiensi biaya operasional SPBU. Untuk SPBU dengan kapasitas Solar PV 6.3 Kwp, rata-rata penghematan per bulannya sekitar 12.5% dari total penggunaan listrik untuk
operasional," tuturnya.
baca juga: Pertamina
Selain penggunaan sumber energi baru dan terbarukan tersebut, GES juga mengedepankan digitalisasi, baik untuk pemantauan stok bahan bakar minyak (BBM) maupun dalam transaksi dengan konsumen.
"Kami melalukan pemantauan stok BBM secara terintegrasi dan digital untuk memonitor kebutuhan dan pasokan BBM agar ketersediaannya selalu terjaga. Selain itu pelayanan yang berbasis digital lainnya adalah dengan mengedepankan aplikasi MyPertamina untuk setiap transaksi
produk sehingga lebih praktis, mudah, dan memberikan banyak keuntungan kepada konsumen," papar Brasto.
Konsep lain yang tidak kalah penting, Brasto melanjutkan, yaitu edukasi kepada konsumen untuk mendorong penggunaan produk BBM ramah lingkungan, yaitu Pertamax Research Octane Number (RON) 92 dan Pertamax Turbo RON 98 untuk jenis gasoline, serta Dexlite Cetane Number (CN) 51 dan Pertamina Dex CN 53 untuk jenis gasoil.
Brasto menjelaskan kehadiran GES merupakan salah satu wujud komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan aspek Environmental, Social, Governance (ESG) dalam kegiatan usahanya. (N-1)
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Anggota Komisi VI DPR Sartono Hutomo menilai berbagai upaya Pertamina menunjukkan komitmen kuat BUMN tersebut dalam meningkatkan produksi nasional, sebagaimana arahan pemerintah.
PT Pertamina mendorong produk-produk ramah lingkungan besutan Namira Ecoprint untuk bisa menjelajahi pasar internasional melalui program UMK Academy 2025.
Pertamina telah melakukan langkah antisipasi jika terjadi lonjakan konsumsi. Langkah yang diambil diantaranya mengamankan stok BBM di lembaga penyalur.
Bentuk bantuan yang diberikan berupa bahan bakar minyak berjenis Dexlite sebanyak 1.500 liter.
Lokapasar khusus produk rumah tangga dan gaya hidup atau home and living, Renos, menggelar Renos Fair 2025 berkolaborasi dengan Semasa Piknik.
Inisiatif pengembangan produk baja yang efisien energi dan ramah lingkungan merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing industri nasional.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved