Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Vaksinasi Merdeka di NTT Targetkan 1.000 Dosis Per Hari

Palce Amalo
07/9/2021 07:27
Vaksinasi Merdeka di NTT Targetkan 1.000 Dosis Per Hari
Vaksinasi Merdeka di NTT(Humas Polda NTT)

SEBANYAK Tiga Polres di Nusa Tenggara Timur ditunjuk Mabes Polri sebagai pelaksana 'Vaksinasi Merdeka', masing-masing menargetkan 1.000 dosis per hari. Sehingga total warga yang divaksin di tiga polres tersebut mencapai 3.000 orang yakni Polres Kupang Kota, Polres Sikka dan Polres Sumba Barat. Vaksinasi sudah dimulai sejak Senin (6/9) dan masih berlangsung hingga Selasa (7/9).

"Kepada ketiga Polres yang telah ditentukan sebagai pelaksana kegiatan Vaksinasi Merdeka, agar diantisipasi pelaksanaannya harus sesuai dengan protokol kesehatan dan selalu diingatkan agar tidak terjadi kerumunan," ujar Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif.

Dia minta target harian vaksinasi yang ditetapkan oleh Mabes Polri tetap dipertahankan dan dikembangkan sehingga seluruh warga yang menjadi sasaran vaksinasi mendapat suntikan vaksin covid-19. Di wilayah Polres Kota Kupang, vaksinasi dipusatkan di Masjid Raya Nurussa'adah, sedangkan di Polres Sikka digelar di Gereja St. Yoseph dan Polres Sumba Barat menggelar vaksinasi di Gereja GKS Mambitur Sumba Tengah.

Kapolda juga menekankan kepada jejarannya mengintensifkan tracing dan respon cepat untuk penanganan lanjutan tracing lapangan dan tracing digital.

"Dorong pemerintah daerah untuk fokus mempercepat penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi. Laksanakan dengan humanis serta pendampingan sekaligus pengawasan terhadap operasi yustisi protokol kesehatan dan hindari arogansi dalam pelaksanaan tugas di lapangan," tuturnya.

Baca juga: Kejar Kekebalan Komunal, NasDem NTT Vaksinasi 600 Orang per Minggu

Kapolda NTT juga meminta para kapolres mengoptimalkan peran Bhabinkamtibmas dalam memberikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait program vaksinasi nasional.

"Melakukan pembatasan kerumunan kegiatan yang menghadirkan orang banyak melalui protokol kesehatan 5M dan diawasi secara ketat, jangan sampai kejadian yang lalu terulang kembali," tegasnya.

Untuk kegiatan vaksinasi bersama atau vaksinasi mandiri melibatkan unsur TNI, tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, organisasi kemahasiswaan, pesantren maupun lembaga. Jenderal bintang dua itu juga minta setiap kegiatan vaksinasi selalu berkoordinasi dengan dinas kesehatan.

"Manfaatkan dan maksimalkan program Polda NTT melalui vaksinasi terapung dan mobil senyum dalam hal percepatan vaksinasi serta pemberian bantuan sosial," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya