Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Peredaran Uang Palsu di Wilayah Kantor Perwakilan BI Tegal Tinggi

Suparji Rasban
04/9/2021 14:15
Peredaran Uang Palsu di Wilayah Kantor Perwakilan BI Tegal Tinggi
Banner tema sosialisasi KPw BI Tegal: 'Cinta, Bangga dan Paham Rupiah'. DOK KPW BI TEGAL(MI/Suparji Rasban)

PEREDARAN uang palsu di wilayah kerja Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal Jawa Tengah, pada 2020 tercatat sebanyak 7.024 bilyet. Ini meningkat 34% ketimbang pada 2019 yang sebanyak 5.246 bilyet. Tak hanya itu, tingkat pemusnahan uang rupiah juga masih tinggi.

"Pada tahun 2020 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal telah memusnahkan uang kertas sebanyak 75,8 juta bilyet, meningkat 19% dibandingkan tahun 2019 sebanyak 63,5 juta bilyet," ujar Taufik saat sosialisasi bertajuk 'Wawasan Kebangsaan Melalui Cinta, Bangga dan Paham Rupiah', di Kota Tegal, Sabtu (4/9/2021).
     
Taufik menyebutkan bahwa hal itu menunjukkan jika kesadaran masyarakat dalam merawat dan memperlakukan uang rupiah masih rendah. Akibat masih rendahnya literasi masyarakat terhadap uang rupiah.
     
"Dari latar belakang tersebut di atas, diperlukan edukasi terkait Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP). Sehubungan dengan hal tersebut, pada hari ini (Sabtu (4/9), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal menyelenggarakan sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah dengan tema 'Wawasan Kebangsaan Melalui Cinta, Bangga dan Paham Rupiah'," ucap Taufik.

Taufik menuturkan tujuan dari kegiatan sosialisasi itu untuk memperkuat kecintaan, kebanggaan, dan pemahaman terhadap Rupiah kepada kaum muda (generasi milennial). ''Bahwa Rupiah bukan hanya sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI, namun juga sebagai simbol kedaulatan negara," ucapnya.
     
Ia menerangkan kecintaan terhadap Rupiah ditumbuhkan dengan cara mengenali filosofi uang Rupiah. Yaitu bagaimana merawat uang rupiah, dan menjaga diri dari tindak kejahatan uang palsu dengan pengetahuan ciri-ciri keaslian uang rupiah.
     
"Kebanggaan terhadap Rupiah ditanamkan dengan cara menjaga kedaulatan uang Rupiah sebagai simbol negara berdaulat, menggunakan uang Rupiah dalam setiap transaksi, dan memaknai uang Rupiah sebagai alat pemersatu bangsa," terangnya.
     
Taufik juga menambahkan pemahaman terhadap Rupiah dikampanyekan dengan cara menjelaskan fungsi Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran, namun juga sebagai alat penyimpan nilai. Sehingga menumbuhkan sikap bijak berbelanja dan sikap hemat.
     
"Hal itu akan menumbuhkan budaya menabung dan berinvestasi untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional," jelas Taufik. 
     
Taufik berharap melalui soialisasi CBP yang bekerja sama dengan Kodim 0712/ Tegal, mahasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI), kaum millenial pada umumnya dapat membantu mengomunikasikan kebijakan BI terutama 'Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah' kepada komunitas mahasiswa dan masyarakat umum lainnya. (JI/OL-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya