Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Hasilkan Ratusan Ribu Ton, Industri Perikanan di Kepri Diperkuat KKP

Insi Nantika Jelita
03/9/2021 10:43
Hasilkan Ratusan Ribu Ton, Industri Perikanan di Kepri Diperkuat KKP
Warga menjemur ikan asin jenis puput di Pulau Moro, Kepulauan Riau.(ANTARA/Joko Sulistyo)

MENTERI Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu dengan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad membahas penguatan sumber daya perikanan di provinsi tersebut. Pertemuan berlangsung di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, Kamis (2/9).

Dalam catatan KKP, jumlah tangkapan di Kepulauan Riau mencapai 319.196 ton per tahun. Jumlah masyarakat yang menjadi nelayan sebanyak 194.225 orang, menggunakan kapal bertonase 1-30 GT.

"Saya meminta dua hal untuk pengembangan budidaya Kepulauan Riau sesuai dua program terobosan KKP. Komoditas budidaya yang nantinya dapat diekspor dan budidaya berbasis kearifan lokal," kata Trenggono dalam keterangan resmi, Jumat (3/9).

Baca juga: Panen Musim Gadu Tiba, Petani Pidie Suka Cita

Selain perikanan tangkap, perikanan budidaya di Kepulauan Riau juga dinilai besar potensinya. Produksi perikanan budidaya provinsi tersebut mencapai 21.421 ton per tahun, dengan ikan kerapu menjadi salah satu komoditas andalan.

Kemudian, berdasarkan data pemerintah daerah, 98% wilayah Kepulauan Riau merupakan perairan dengan panjang garis pantainya mencapai 8.564 kilometer. Potensi lestari sumber daya perikanannya mencapai 1,1 juta ton per tahun.

"Kepulauan Riau ini kan kepulauan yang strategis. Jika terus dioptimalkan, industri perikanannya makin maju, terutama potensi perikanan tangkap dan perikanan budidaya," urai Trenggono.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri KKP juga menyampaikan arah kebijakan pihaknya dalam mengelola mengelola sektor kelautan dan perikanan sampai 2024. KKP mengusung konsep penangkapan ikan terukur yang bertujuan menjaga keseimbangan antara ekologi dan ekonomi.

Trenggono berharap pemerintah daerah mendukung penerapan prinsip tersebut, salah satunya dari sisi pengawasan maupun. Target dari penerapan prinsip ini di antaranya pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah, peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari subsektor perikanan tangkap, penyerapan tenaga kerja, serta kelestarian ekosistem.

"Kami membuat penangkapan terukur. Ini kami kemas seluruh perizinan kapal nantinya akan berhenti dan mendarat di wilayah yang sama. Dengan seperti ini, kita akan mendapatkan PNBP yang signifikan," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Ansar Ahmad menyambut baik kebijakan penangkapan terukur yang akan diterapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

Menurutnya, ini menjadi angin segara bagi daerah khususnya dalam pembangunan wilayah pesisir dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya