Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Hindari KIPI, Kulonprogo Tangguhkan Penggunaan Vaksin Moderna bagi Bumil

Mediaindonesia.com
28/8/2021 08:20
Hindari KIPI, Kulonprogo Tangguhkan Penggunaan Vaksin Moderna bagi Bumil
vaksin moderna(ANTARA FOTO/YUSRAN UCCANG)

JURU bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kulonprogo Baning Rahayujati mengungkapkan penangguhan penggunaan vaksin Moderna dalam pelaksanaan vaksinasi terhadap ibu hamil (bumil) untuk menghindari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Pemkab tidak jadi menggunakan vaksin jenis Moderna karena vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan menyebabkan efek samping yang cukup mengganggu meskipun itu secara teori dimungkinkan dan masuk dalam Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tidak serius.

"Oleh karena itu, kami memutuskan menggunakan vaksin Sinovac," kata Baning.

Baning mengatakan vaksinasi untuk ibu hamil secara umum diizinkan menggunakan vaksin Sinovac maupun Moderna, namun dengan melihat dampak KIPI vaksin tahap ketiga tenaga kesehatan, pihaknya tidak mau mengambil risiko.

"Kami memutuskan vaksinasi ibu hamil dengan Sinovac, tapi kami masih berhitung ketersediaan vaksin dan mengatur jadwal untuk pelaksanaannya," ucap Baning.

Ia mengatakan sasaran vaksinasi ibu hamil di Kulonprogo yakni usia kandungan dari 13-33 minggu sebanyak 1.821 sasaran. Rencananya, vaksinasi akan DIjadwalkan di masing-masing Puskesmas sesuai dengan domisili ibu hamil berada.

"Jadi kami tidak merencanakan vaksinasi massal bagi ibu hamil, tapi pelaksanaanya di Puskesmas supaya pemantuannya lebih bisa berjalan dengan baik. Kami berharap tidak ada KIPI dalam penggunaan vaksin Sinovac," harapnya.

Baca juga:  Lokasi Pembangunan Asrama Haji di Kulonprogo Sudah Ditetapkan

Sementara itu, Bupati Kulonprogo Sutedjo mengatakan dalam sehari angka vaksinasi covid-19 di wilayah Kulonprogo saat ini mencapai angka 4.000 dosis. Angka tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya yakni capaian vaksinasi covid-19 yang hanya mencapai 2.500 dosis per hari.

"Kalau bisa dipercepat ya sebenarnya kami menargetkan sebanyak 6.000 dosis per hari. Tapi kenyataannya rata-rata per hari mencapai 4.000 dosis vaksinasi covid-19 yang dilakukan oleh fasyankes, desa, maupun kecamatan," ujar Sutedjo.(Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya