Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Di Sumsel, Hanya Palembang Berlakukan PPKM Level 4

Dwi Apriani
11/8/2021 14:12
Di Sumsel, Hanya Palembang Berlakukan PPKM Level 4
Ilustrasi(MI/Dwi Apriani)

KOTA Palembang menjadi satu-satunya daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Sumatra Selatan. Sebelumnya PPKM level 4 diterapkan di Palembang, Lubuklinggau, Musi Rawas dan Musi Banyuasin.

"Untuk Sumsel hanya Kota Palembang yang PPKM level 4," kata Gubernur Sumsel Herman Deru, Rabu (11/8).

Ia mengatakan, sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 30 Tahun 2021 yang diteken Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada 9 Agustus 2021, di Sumsel hanya kota Palembang yang kategori level 4. PPKM level 4 di Luar Jawa-Bali resmi diperpanjang hingga 23 Agustus 2021 mendatang. Untuk itu perlunya pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat.

"Kita sikapi saja perpanjangan ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Tetap tenang yang pasti faktor tenang ini para pengambil kebijakan di daerah akan membuat masyarakat menjadi nyaman, jadi jangan buat panik," katanya.

Menurut Deru, jangan salah dalam menata gestur agar masyarakat tidak menjadi panik. Tapi tidak panik ini bukan berarti tidak waspada, tetap terapkan protokol kesehatan (prokes) secara maksimal.

"Peran pemimpin mulai dari Ketua RT, Kades, Lurah, Camat, Walikota, tanamkan di jiwanya untuk memproteksi masyarakat. Agar masyarakat kita tidak terjangkit Covid-19," jelasnya.

Ia menjelaskan, jika ada yang terpapar tanpa gejala siapkan tempat isolasi mandiri. Khususnya di level 4 sudah disiapkan 1.000 kamar lebih dan gratis semua di tanggung termasuk makan.

"Untuk level 2 dan 3, Pemprov Sumsel memback-up pangannya. kita siapkan beras sebanyak 1000 ton, jadi tinggal menunggu usulan per komunitas di seluruh Sumsel," katanya.

Menurut Deru, itulah langkah yang dilakukan dan paling penting adalah kesadaran masyarakat atas kedisiplinan bukan karena tekanan, bahwa disiplin Prokes bukan karena takut hukuman tapi dari diri sendiri untuk memproteksi diri.

Baca juga :Sejumlah Akses Jalan di Surabaya Kembali Dibuka

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy menambahkan, dengan adanya PPKM ini mulai ada sedikit penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19.

"Memang kita memerlukan kerjasama seluruh lintas sektor, karena Covid-19 ini kan efeknya tidak hanya Kesehatan tapi juga ekonomi. Jadi ekonomi tidak boleh terganggu dan kesehatan tetap terjaga. Itu bukan hal yang mudah," kata Lesty.

Menurut Lesty untuk tracing sesuai instruksi Presiden harus menjalankan 3T (testing, tracing, dan treatment), yang merupakan grand design untuk penyakit menular.

"Seperti di Palembang testingnya harus 3000 lebih per hari, ini masih belum tercapai. Sebab memang tidak mudah, karena sarannya seperti alat tesnya harus mencukupi," ucapnya.

Menurutnya, setelah di tes kalau positif harus di treatment. Artinya tempat isolasi mandirinya harus ada dan isolasi terpusat seperti wisma atlet juga ada.

"Lakukan tes secara cepat dan jika ada yang positif dilanjutkan treatment agar tidak menular kemana-mana," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya