Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemerintah Diminta Mulai Perhatikan Ketersediaan Obat Covid-19 di Daerah

Mediaindonesia.com
08/8/2021 11:25
Pemerintah Diminta Mulai Perhatikan Ketersediaan Obat Covid-19 di Daerah
Petugas kesehatan menunjukan botol Ivermectin, obat yang disetujui INVIMA Kolombia untuk mengobati covid-19.(AFP/ LUIS ROBAYO )

PEMERINTAH harus bersiap menghadapi skenario terburuk menyusul naiknya kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali. Sebab jika tidak, penyebaran covid-19 di luar Jawa bisa tidak terkendali.

Untuk itu semua pihak harus bergotong-royong dan bersatu padu memerangi pandemi covid-19. Pemerintah juga harus mulai lebih memperhatikan kondisi masyarakat di luar pulau Jawa, termasuk dalam penyaluran bantuan dan penyediaan obat-obatan di daerah.

Baca juga: Moeldoko Layangkan Somasi Kedua ke ICW, Minta Bukti dalam ...

Terlepas dari kontroversi penggunaan Ivermectin dalam penanganan covid-19, faktanya hal itu tidak membuat keampuhan obat parasit tersebut mengobati penderita covid-19 terganggu. Alih-alih tenggelam, berbagai testimoni dan penelitian terbaru justru mengonfirmasi keampuhannya sebagai obat yang murah dan efektif.

Penelitian terbaru dari Sheba Medical Center di Tel Hashomer, Israel, menegaskan bahwa Ivermectin, obat yang digunakan untuk melawan parasit di negara-negara dunia ketiga, dapat membantu mengurangi lamanya infeksi bagi orang yang tertular virus korona. Bahkan menurut Prof. Eli Schwartz, pendiri Center for Travel Medicine and Tropical Disease di Sheba, Ivermectin bisa menekan biaya pengobatan penderita covid-19 hingga sekitar US$1 sehari. Dari penelitian Schwartz juga terbukti 72% sukarelawan yang diobati dengan Ivermectin dinyatakan negatif virus pada hari keenam. Sebaliknya, hanya 50% dari mereka yang menerima plasebo dinyatakan negatif.

Terkait hal tersebut, menurut Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMY), Mujiono Koesnandar, publik sebenarnya mempertanyakan niat di balik kerasnya tudingan Indonesia Corruption Watch (ICW) terhadap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. ICW saat itu menuding bahwa ada motivasi rente ekonomi dan keuntungan di balik kegigihan Moeldoko memperkenalkan dan membagi-bagikan tablet Ivermectin ke pusat-pusat lonjakan kasus penularan covid-19 di Tanah Air.

“Ada hal penting yang menjadi pertanyaan publik terhadap gigihnya ICW merongrong aktivitas social KSP Moeldoko, apa niat di balik itu,” kata Mujiono dalam siaran pers, Minggu (8/8). Pasalnya, tudingan ICW itu bahkan sama sekali tidak menunjukkan empati terhadap korban yang berjatuhan akibat lonjakan penularan covid-19.

“Di sisi lain, justru jatuhnya banyak korban itulah yang menjadi alasan KSP Moeldoko menyosialisasikan, bahkan mengirim langsung tablet Ivermectin secara gratis ke berbagai pusat lonjakan. Itu jauh lebih baik dibanding diam berpangku tangan melihat saudara-saudara se-Tanah Air menjadi korban covid,” kata Mujiono.

Karena itu, menurut Mujiono, wajar bila masyarakat mencurigai ada  ada agenda terselubung ICW untuk memfitnah KSP Moeldoko. Namun menurut Mujiono, pihaknya tidak heran dengan sikap beberapa lembaga swadaya masyarakat yang seperti itu. Dalam sejarah Indonesia ada bukti kuat bahwa agenda LSM tidak bisa dilepaskan dari sikap politik, dan bahkan lebih jauh ideologi pihak donor yang umumnya berasal dari luar negeri.

“Saya membaca sejarah, pada pertengahan era 1990-an, manakala ada pengusiran dan kekerasan massal kepada  para pendatang, khususnya Muslim dari Timor Leste (Timor Timur saat itu), tak ada satu pun LSM, terutama yang mendapatkan donasi negara-negara Barat  berani bersuara. Padahal, hal sekecil apa pun yang terjadi di Timor Timur saat itu, pasti mereka berteriak,” kata Mujiono.

Di sisi lain, Mujiono percaya, keberadaan LSM sebenarnya bisa menguatkan civil society (masyarakat madani), bila mereka melakukannya dengan jujur dan berdasarkan kejernihan nurani. Selain itu kata dia, Sheba Medical Center, penelitian yang diterbitkan awal tahun ini di American Journal of Therapeutics menyoroti bahwa 'tinjauan oleh Front Line COVID-19 Critical Care Alliance, merangkum temuan dari 27 penelitian tentang efek Ivermectin untuk pencegahan dan pengobatan infeksi covid19, menyimpulkan bahwa ivermectin ‘menunjukkan sinyal kuat kemanjuran terapeutik’ terhadap covid-19. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya