Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PEMERINTAH Kabupaten Jembrana meluncurkan aplikasi terkait penyaluran bantuan sosial, I- BAN (Integrated Bansos/ Bansos Terintegrasi). Tujuannya untuk mencegah ketimpangan serta tidak meratanya dalam penyaluran bantuan sosial selama ini.
Pasalnya, dalam pendisitribusiannya oleh sebagian masyarakat masih dianggap tebang pilih serta tidak adil. Terlebih dimasa Pandemi covid-19 seperti sekarang. Padahal dalam pendistribusian bantuan ke masyarakat dilakukan sangat selektif dan berdasarkan data yang benar dan akurat.
"Aplikasi ini untuk menjawab perasaan ketidakadilan masyarakat saat pendistribusian bansos itu. Dengan cara ini pemerintah memastikan pendistribusian bansos akan berlaku secara adil dan merata bagi warga masyarakat kabupaten Jembrana," kata Bupati Jembrana I Nengah Tamba disela sela prosesi launching bertempat di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, kemarin.
Selama ini, dirinya banyak mendengar keluhan warga, terutama di media sosial terhadap penyaluran bansos. Mereka menilai pendiditribusian bansos saat pandemi covid-19 yang dilakukan pemerintah tidak adil.
"Itu ide awalnya. Kita banyak dengar keluhan masyarakat, terutama dimasa pandemi ini. Akhirnya muncullah ide untuk membuat aplikasi dengan I-BAN (Integrated Bansos)," ujarnya.
Melalui Aplikasi I-BAN, sambung Bupati Tamba, semua data-data kuncinya terintegrasi dalam sistem. "Sistem ini tidak bisa diakali atau dibohongi. Caranya sangat mudah, pertama unduh Speed-ID di smartphone. Kemudian lakukan pengajuan bansos cukup lewat menu Speed-Q yang ada didalam aplikasi, kemudian cari bansos, lalu input data diri sesuai KTP dengan memasukkan Nama dan NIK," ujarnya.
Meski caranya yang mudah, Bupati Tamba yang didampingi anggota Forkopinda menegaskan, calon penerima manfaat itu harus lolos melalui tiga tahapan verifikasi di sistem itu.
"Setiap calon penerima bansos itu harus lolos dalam tiga tahapan verifikasi. Pertama, apakah mereka sudah tervaksinasi Covid-19, kedua adalah apakah itu TNI-Polri dan ASN serta ketiga adalah mereka pernah mendapat bantuan dari pemerintah (apapun jenis bantuan itu). Jika ketiga tahapan itu lolos, maka mereka berhak mendapat bansos. Jika sebaliknya, maka mereka akan ditolak oleh sistem itu sendiri,” tegasnya.
Terkait dengan cara pengambilan bansos bagi warga masyarakat yang dinyatakan lolos oleh sistem I_BAN, jelas Bupati Tamba, bisa dilakukan di 5 kecamatan yang ada di Kabupaten Jembrana.
"Penerima bansos bisa mengambil bantuannya di wilayah terdekat yang ada di masing-masing-kecamatan. Kedepan, aplikasi I-BAN ini tentunya akan kami sempurnakan lagi tidak saja disentralkan di kantor kecamatan namun juga sampai ke desa-desa,” tandasnya. (Ant/OL-13)
Baca Juga: BPKN Sebut Masyarakat Masih Lakukan Pelanggaran Selama PPKM Level 4
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala melalui website atau aplikasi milik kemensos yang resmi agar informasi akurat dan terpercaya.
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala.
Dengan perluasan ini, sebanyak 24.138 penerima manfaat baru dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur akan memperoleh dukungan sosial yang lebih merata dan inklusif.
Pemerintah diminta menggunakan standar World Bank untuk lower middle income country untuk poverty rate sebesar US$3,65 per hari atau Rp61 ribu per hari untuk mengategorikan garis kemiskinan.
PENEBALAN Bantuan Sosial (Bansos) Sembako sebagai bagian dari paket stimulus yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat.
BUPATI Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan upaya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam memberdayakan masyarakat telah membantu memitigasi berbagai kerentanan hidup
First Mate akan merancang, memproduksi, dan membagikan konten tentang bahasa dan budaya Korea melalui berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
Aplikasi ini menjadi jembatan antara teknologi finansial dan kebutuhan nyata para trader di Indonesia karena mudah diakses, transparan, dan terpercaya.
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved