TAMPAH Hills menjadi wajah baru bagi Lombok, Nusa Tenggara Barat yang merupakan satu destinasi wisata yang sedang berkembang di Indonesia. Berbagai macam investor baik lokal maupun internasional telah berinvestasi di Lombok dan tidak terkecuali di Tampah Hills.
Jakob Johansson sebagai CEO dan Pendiri Tampah Hills berkeyakinan bahwa proyek yang diusung pihaknya akan menjadi lokasi yang tepat bagi pengusaha properti, investor, dan juga pelaku ekonomi kreatif yang ingin tinggal selaras dan berdampingan dengan alam.
Eco-green menjadi konsep andalan yang diusung oleh Tampah Hills. Kompleks vila yang dibangun dengan investasi dari Swedia ini mencoba menciptakan konsep lokasi yang ramah lingkungan dan berdampingan dengan alam. Lokasi yang dibangun di atas lahan seluas 100 hektare memiliki fokus kuat pada kehidupan yang berkelanjutan.
Menurut Johansson, Tampah Hills akan menampilkan antara lain ratusan vila premium, pusat olahraga, restoran, ruang kerja bersama, kolam renang, taman skate, dan taman bersepeda gunung.
Sekitar setengah dari keseluruhan area akan menjadi tempat umum dan pribadi untuk para pemilik rumah dan pengunjung dengan taman, kebun sayur, dan kebun bunga serta amfiteater alami. "Jadi di Tampah Hills itu bukan hanya tanah dan vila saja yang dibeli, tetapi seluruh komunitas dan seaside society yang ada," jelas Johansson.
Dengan konsep Eco-green yang ramah lingkungan, tata letak dan kelola Tampah Hills telah atur sedemikian rupa agar dapat mendukung konsep villa yang ramah dan mendukung keberlanjutan alam.
Dengan rencana pembangunan 170 vila premium yang akan dibangun dalam 15 tahun ini, Tampah Hills akan mewujudkan wilayah bebas emisi karbon. Tampah Hills juga berkomitmen untuk menghasilkan energi sendiri dari sumber terbarukan, mengoptimalkan seluruh pengembangan sehingga membuatnya sangat hemat energi.
Baca juga: Ini Sederet Keuntungan Beralih ke Panel Surya
Dalam mewujudkan itu semua, manajemen Tampah Hills membangun sistem Pompa Air Tenaga Surya (PATS) yang berkonsep ramah lingkungan. Tampah Hills memiliki kebutuhan air dan energi yang tinggi, sehingga PATS menjadi solusi tepat guna untuk menyelesaikan permasalahan sekaligus mendukung konsep Eco-green. PATS merupakan pompa air yang menggunakan tenaga surya sebagai tenaga penggeraknya.
Rencana pembangunan 16 sumur untuk suplai air ke vila juga sangat tepat dengan diterapkannya PATS sebagai sistem pompa air di lokasi ini. Sebelum menggunakan PATS, manajemen Tampah Hills harus mengeluarkan biaya operasional sebanyak 15-30 juta rupiah setiap pekan untuk membeli air karena suplai masih mengandalkan truk tangki.
Konsep tenaga surya yang dimiliki PATS akan memudahkan Tampah Hills mendapatkan akses air bersih tanpa menggunakan aliran listrik PLN. Meski sebenarnya aliran listrik PLN sudah masuk ke area vila, tapi tegangannya belum stabil. Selama ini operasional masih dibantu dengan dukungan genset.
Dalam melakukan pembangunan sistem PATS, Tampah Hills menggandeng Sanspower sebagai salah satu provider ternama pompa air tenaga surya di Indonesia.
Untuk menyuplai air di dua vila yang sudah selesai dan suplai air untuk proyek pengerjaan empat vila lainnya, Sanspower merancang empat sistem PATS, yaitu dua set pompa submersible dengan total daya 8.200 WattPeak dan dua set pompa surface dengan total daya 6.400 WattPeak.
“Kami sangat bersemangat untuk terus menjadi mitra terbaik di bidang renewable energy terutama di bidang pompa air tenaga surya, kami yakin konsep Villa Tampah Hills ini adalah hasil kolaborasi yang bisa contoh oleh banyak pihak” tambah Tiyo Avianto sebagai co-founder Sanspower.
Penggunaan tenaga matahari menjadi pilihan tepat untuk mewujudkan lingkungan berenergi bersih dan terbarukan, karena tidak meninggalkan emisi gas buang setelah pemakaian. Selain itu, tenaga surya juga mendukung swasembada energi dengan keberadaan tenaga matahari yang melimpah.
Selain upayanya dalam mendukung energi bersih dan terbarukan, Tampah Hills juga berencana untuk mendaur ulang dan mengelola limbahnya sendiri dengan cara yang paling bertanggung jawab. (R-3)