Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PERUSAHAAN pengembang properti membantah anggapan bahwa kawasan Canggu, Kuta Utara, Bali, hanya diisi WNA atau wisatawan mancanegara.
Hal ini disampaikan Direktur Marketing PT Asia Mas Realty Kevin Daniel di Kabupaten Badung, Sabtu (9/8), yang melihat tren pembelian tanah kavling yang justru didominasi domestik.
''Di Canggu Hills saja bulan lalu habis 61 unit tanah kavling. Kalau dibilang domestik pasarnya meredup, tidak. Itu 61 unit lokal, banyak bilang bule lebih ekspansif berkembang di Canggu, buktinya tidak,''
kata dia.
Pengusaha properti itu melihat tren di Canggu saat ini justru WNI atau juga wisatawan domestik yang sengaja membeli lahan terintegrasi untuk membangun hunian hingga menjadikannya area untuk berinvestasi.
''Asalnya macam-macam, dari Jakarta, ada dari Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi, domestik ini biasanya tujuannya wisata tapi sekarang melek investasi, daripada membangun di Kampung Rusia, biasanya orang Indonesia pilih mencari wilayah lain sendiri investasi,'' ujarnya.
Setelah habis 61 unit, hari ini kawasan properti seluas 10 hektare di jalur utama Jalan Raya Canggu itu kembali menghabiskan 35 unit tanah kavlingnya, ini kembali mempertegas bahwa Canggu yang terkenal dengan padatnya turis juga akan memberi ruang besar bagi masyarakat dalam negeri.
Yang menjadi tantangan pemilik Canggu Hills itu adalah meramu konsep kawasan yang sesuai dengan minat masyarakat. Kali ini mereka mencoba menghadirkan kawasan hijau berkelanjutan di balik kemacetan Canggu.
''Kita kembali ke alam, sepanjang kawasan banyak pepohonan seperti hutan, kabel bawah tanah tidak semrawut, ada pengolahan air limbah, dan dari perbukitan ini kalau pagi bisa terlihat gunung, jadi harus ditonjolkan Bali yang kaya budaya dan alamnya,'' kata Kevin.
Hal lain yang menurutnya menjadi pertimbangan masyarakat dalam negeri membeli properti adalah pemberian kebebasan dari pengembang.
Di Canggu saja, kata dia, satu unit vila jadi dengan konsep kembar satu kawasan dijual dengan harga Rp7 miliar, sedangkan dengan investasi tanah terintegrasi maka pemiliknya dapat mengeksplorasi keinginannya sendiri.
''Contohnya tanah ukuran 1,2-1,8 are dijual Rp1,8 miliar, katakanlah dia membangun dengan biaya konstruksi Rp1,2 miliar, maka hanya Rp3 miliar dia bisa memiliki bangunan yang diinginkan,'' ujar Kevin.
INVESTASI
Salah satu agen properti bernama Arisanti, yang mewakili kliennya dari Jakarta mengatakan, Canggu saat ini memang sedang digemari domestik, sebab daerah yang dahulu hanya desa kecil kini berkembang seperti membentuk kota.
''Di Canggu ini cepat sekali laku, kali ini klien saya cari kavling, karena dia mau bangun vila pribadi jadi ke sini untuk antre,'' kata dia
''Kalau orang Jakarta ciri khasnya orang kota cari area yang luas dan rapi seperti ini kabel bawah tanah dan one gate system, Canggu nilainya akan terus naik dan ini daerah kelas atas,'' ujarnya. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved