Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Berwisata ke Paau Desa Wisata Penuh Misteri

Denny Susanto
13/7/2021 13:21
Berwisata ke Paau Desa Wisata Penuh Misteri
Batu Balian di tengah Sungai Tuyup Desa Paau, merupakan obyek wisata dipercaya memiliki cerita mistis suku dayak pedalaman Meratus.(MI/Denny Susanto)

SETELAH satu jam mengarungi waduk Riam Kanan, menjelang senja perahu motor yang membawa Tim Ekspedisi Meratus 2021 tiba di dermaga Desa Paau, sebuah desa terpencil yang masuk kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Di balik keindahan alamnya desa ini dipercaya menyimpan segudang misteri.

Setiba di dermaga, tim mencoba menemui Kepala Desa Paau, Najmianor untuk minta izin dan bayar registrasi masuk desa wisata. Sayang sang kepala desa tidak ada ditempat sehingga tim memutuskan melanjutkan perjalanan langsung ke pos satu rute menuju puncak Gunung Haur Bunak dan riam (mandin) Penyaluhan dengan berjalan kaki selama lebih kurang 1,5 jam.

Desa Paau terletak di Kecamatan Aranio ini hanya dihuni 600 jiwa penduduk dengan 172 keluarga. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar telah menetapkan Desa Paau sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Banjar. Para penduduk desa pun ramah menyambut kedatangan tim ekspedisi yang beranggotakan para jurnalis dan pecinta alam ini.

Dari penuturan Andi, anggota Pokdarwis Penyaluhan Indah, desa ini menyimpan banyak misteri, mitos dan legenda yang hidup di tengah masyarakat setempat. "Banyak legenda dan cerita mistis di desa ini, karena dulunya merupakan permukiman suku Dayak pedalaman," tuturnya.

Salah satunya adalah legenda Batu Balian. Batu Balian berupa gugusan bebatuan yang berada di tengah aliran sungai Tuyub. Sedikit berbeda dari cerita Malin Kundang dari Sumatera Barat dimana seorang anak durhaka yang dikutuk jadi batu, cerita Batu Balian berasal dari pertarungan adu kesaktian kesatria suku dayak dimana yang kalah dikutuk jadi batu.

Batu Balian terletak di ujung desa, berada di tengah Sungai Tuyub bagian hilir dari obyek wisata riam atau mandin Penyaluhan. Batu Balian dikeramatkan dan dianggap tempat sakral bagi masyarakat setempat. Tempat tersebut dianggap sebagai portal atau pintu gerbang menembus dimensi lain. Serta menjadi alat komunikasi antar suku Dayak yang tersebar di wilayah lain Pegunungan Meratus.

Pada waktu tertentu, masyarakat menggelar upacara adat Balian Batandik sebuah ritual tarian khusus memanggil roh gaib. Hal serupa juga dikemukakan Sahrani, pemandu pendakian yang berjuluk Abang Meratus. "Cerita Batu Balian menjadi legenda bagi masyarakat setempat," ujarnya.

Peristiwa-peristiwa gaib acap dialami warga sehingga ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar baik oleh tamu maupun warga setempat. Cerita misteri Batu Balian ini juga menyatu dengan cerita keangkeran Gunung Haur Bunak, salah satu puncak Pegunungan Meratus di wilayah ini. Terlepas dari itu semua Desa Paau memiliki potensin wisata yang besar untuk dikembangkan baik panorama alam dan budayanya.

Mandin Penyaluhan

Perjalanan menuju puncak akan melalui sejumlah obyek wisata alam seperti Batu Balian (pos1), gugusan bebatuan di tengah sungai yang dikeramatkan oleh warga setempat. Di bagian hulunya lagi ada juga obyek wisata riam atau Mandin Penyaluhan Luar dan Mandin Penyaluhan Dalam.

Meski berada di tengah belantara obyek wisata ini banyak dikunjungi wisatawan. "Obyek wisata Batu Balian, Mandin Penyaluhan dan puncak Haur Bunak banyak dikunjungi wisatawan terutama para pendaki dan pecinta alam," ungkap Kepala Desa Paau, Najmianor.

baca juga: Pegunungan Meratus

Diperlukan waktu berjalan kaki hingga empat jam melewati ladang (pahumaan) dan kebun warga serta hutan belantara untuk sampai ke obyek wisata ini. Mandin Penyaluhan memiliki ketinggian hingga 30 meter dengan pemandangan alam di sekelilingnya begitu mempesona.

Yandi (Bang Ulat) anggota tim ekspedisi meratus dari The Kalimantan Journey menyebut kawasan Pegunungan Meratus memiliki banyak potensi wisata mulai dari keanekaragaman hayati, panorama alam, termasuk air terjun seperti Mandin Penyaluhan. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya