Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemkot Malang Segel Lima Kafe Pelanggar PPKM Darurat

Bagus Suryo
09/7/2021 18:20
Pemkot Malang Segel Lima Kafe Pelanggar PPKM Darurat
Petugas merazia kafe di wilayah Malang selama pelaksanaan PPKM darurat.(Antara)

SEBANYAK lima kafe disegel Pemkot Malang selama pelaksanaan PPKM darurat. Pasalnya, pemilik kafe melanggar ketentuan PPKM darurat, dengan tetap buka sampai dini hari.

Wali Kota Malang Sutiaji bersama forkopimda menutup sejumlah kafe yang dirazia dalam operasi gabungan. "Mereka (pengelola cafe) justru mengabaikan peraturan perundangan dan  melanggar protokol kesehatan," tegas Sutiaji, Kamis (8/7) malam.

Sutiaji menyebut pemilik usaha sempat mengelabui petugas. Kafe seakan tutup pukul 20.00 WIB, namun kenyataannya tetap buka sampai dini hari. Alhasil, terjadi kerumunan orang di masa pembatasan aktivitas.

Baca juga: Kota Malang Dinilai Gagal Terapkan PPKM Darurat

Adapun lima kafe yang disegel berlokasi di Jalan Sigura-Gura, Jalan Sunan Tambak dan Jalan Joyo Tambaksari. Pemilik kafe terbukti melanggar ketentuan PPKM darurat, yang diatur dalam Instruksi Mendagri Nomor 15 dan Nomor 16 Tahun 2021. Berikut, surat edaran Wali Kota Malang Nomor 37 Tahun 2021.

Menurutnya, pengelola kafe yang melanggar aturan tidak menghargai kemanusiaan. Sebab, kafe buka sampai dini hari ketika kasus covid-19 mengalami lonjakan signifika. Bahkan, kapasitas rumah sakit di Malang hampir penuh. Para tenaga kesehatan juga berjatuhan. Kasus kematian akibat covid-19 juga terus bertambah.

Baca juga: BOR Tinggi, Sumsel Kembali Buka Satu Tower di Wisma Atlet

Selama PPKM darurat, Sutiaji menginap di Balai Kota Malang Dia mengaku kerap mengikuti operasi gabungan sampai subuh untuk menegakkan aturan PPKM darurat.

"Frekuensi giat malam  meningkat, sehingga harus saya efektifkan dan optimalkan pengendalian. Bertepatan sekretariat satgas juga di Balai Kota, tentu saya harus meminimalkan risiko bagi keluarga," pungkasnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa pandemi covid-19 bukan kejadian biasa. Setiap hari, ada warga yang meminta pertolongan untuk mendapat perawatan di rumah sakit yang sudah penuh.(OL-11)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya