Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, berada pada zona merah covid-19. Penetapannya berlangsung saat penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, menjelaskan penetapan Kota Sukabumi sebagai zona merah pada Selasa (6/7) oleh Satgas Provinsi Jawa Barat. Terdapat beberapa indikator yang membuat Kota Sukabumi sekarang menjadi zona merah.
"Ada beberapa indiktor penilaian, seperti peningkatan kasus, jumlah kematian, juga jumlah ketersediaan tempat rawat di rumah sakit," terang Wahyu kepada wartawan, Rabu (7/7).
Wahyu tak memungkiri situasi dan kondisi penyebaran covid-19 di Kota Sukabumi dikategorikan kritis. Terlebih angka penambahan kasus baru yang terus meningkat dengan rata-rata mencapai 51%.
"Kemudian BOR (bed occupancy rate) di rumah sakit yang terus meningkat. Meskipun sebetulnya sudah kami tambah terus, ternyata masih banyak masyarakat (pasien covid-19) yang membutuhkan," bebernya.
Wahyu menuturkan secara akumulasi selama kurun sebulan terakhir, angka peningkatan kasus baru konfirmasi covid-19 di Kota Sukabumi mencapai 120%. Komparasinya, sebut Wahyu, pada Mei angka konfirmasi covid-19 sekitar 430 kasus.
"Tapi selama Juni, angka penambahannya itu sekitar 1.055 kasus. Jadi kita meningkat hampir 120%. Positive rate kita meningkat dari 20%-30% persen jadi 50%. Jadi misalnya dari 100 orang yang kami periksa, 50 positif. Kemarin-kemarin dari 100 orang yang diperiksa hanya 20-30 yang positif. Masih terkendali," jelas Wahyu.
Pun soal ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. Sebelumnya setiap rumah sakit masih bisa melayani, tetapi sebulan terakhir cukup kelabakan.
"Rumah-rumah sakit di Kota Sukabumi juga melayani warga dari luar. Jadi beban rumah sakit naik dua kali lipat," ungkapnya.
Hasil estimasi, kata Wahyu, sebetulnya dengan ketersediaan 274 tempat tidur di rumah sakit bisa menampung pasien konfirmasi covid-19 yang membutuhkan rawat inap. Namun karena membeludaknya angka pasien konfirmasi covid-19, jumlah estimasi kebutuhan tempat tidur menjadi kurang. "Kami sedang mengusahakan penambahannya," terang Wahyu.
Penyumbang terbesar peningkatan jumlah kasus konfirmasi covid-19 akhir-akhir berasal dari klaster keluarga dan perkantoran. Peningkatan kasus dari klaster keluarga dan perkantoran terbilang cukup luar biasa selama Juni 2021.
"Sekarang itu gejala-gejalanya (konfirmasi covid-19) tidak khas. Tidak harus batuk dan pilek atau tidak selalu anosmia. Kadang pasien yang konfirmasi keluhannya nyeri lambung atau tidak mau makan, bahkan diare," imbuhnya.
Wahyu terus mengingatkan masyarakat agar ikut berkontribusi bersama pemerintah melawan pandemi covid-19. Artinya, dengan disiplin mematuhi aturan protokol kesehatan terutama 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas), Wahyu yakin pandemi covid-19 bisa terus ditekan.
"Apalagi selama PPKM darurat ini lebih baik lebih banyak di rumah. Kalau berkeliaran di rumah itu risiko penularannya sangat tinggi. Terkecuali bagi beberapa pekerja yang memang dibutuhkan di sektor-sektor esensial dan kritikal," pungkasnya. (OL-14)
Sekolah Rakyat dilaksanakan di Gedung BLK Rancamulya. Seluruh fasilitas sudah disediakan pemerintah, mulai dari fasilitas pembelajaran, tempat tinggal, makan dan perlengkapan sekolah.
GUBERNUR Jabar Dedi Mulyadi menjawab keberatan atas kebijakan yang dia ambil di antaranya memperbanyak rombongan belajar yakni 50 siswa dalam satu kelas
HASIL survei yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) usia pertama kali remaja di wilayah Jabar yang terlibat dalam hubungan seksual kini semakin muda.
Kepala PPATK Ivan Yudistiavandana mengungkapkan wilayah paling masih bertansaksi judi online atau judol di Indonesia. Paling tinggj Jawa Barat atau Jabar
PROGRAM kolaboratif renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) di Jawa Barat (Jabar) resmi dimulai.
BERIKUT jadwal imsakiyah dan waktu salat serta jam berbuka puasa sepanjang Ramadan 1446 H atau Maret 2025 untuk Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), dari Kementerian Agama (Kemenag).
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved