Sulsel Intervensi 129 Kasus Stunting di Palopo

Lina Herlina
06/7/2021 14:05
Sulsel Intervensi 129 Kasus Stunting di Palopo
(Humas Pemprov Sulsel)

PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di Kota Palopo mengintervensi sekitar 129 kasus stunting yang ada di sana. Karenanya, melalui Tim Penggerak PKK Sulsel memberi bantuan penanganan stunting dan penanganan gizi senilai Rp150 juta.

Bantuan tersebut diserahkan Pelaksana tugas (Plt) Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina, kepada Ketua TP PKK Kota Palopo, Utia Sari Judas, untuk diteruskan ke Dinas Kesehatan Kota Palopo.

Naoemi mengatakan, stunting adalah kondisi ketika seorang anak gagal berkembang akibat kurang gizi kronis sejak dalam kandungan. Sehingga pentingnya pengasuhan yang bisa dilakukan pada masa 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting.

"Sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanganan stunting, pemerintah pun melakukan intervensi. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang, mengingatkan untuk tetap waspada dengan kondisi ini serta tidak mengabaikan protokol kesehatan dalam melakukan kegiatan," Kata Naoemi.

Baca Juga: Peran Influencer Milenial Bisa Putus Mata Rantai Stunting

"Jangan sampai kita juga lupa menjaga kesehatan anak-anak kita. Harapannya, dana yang kita bantukan, mampu melakukan langkah penanganan yang bisa dimanfaatkan untuk lebih efektif programnya dalam melakukan sosialisasi, edukasi mencegah stunting dengan memberikan pemahaman pentingnya pengasuhan yang bisa dilakukan pada masa seribu hari pertama kehidupan, dan lainnya," sambung Naoemi menguraikan.

Dia juga menambahkan, perlunya persamaan visi misi dalam penanganan stunting. "Kita harus bersinergi, berjalan sama-sama. Ada tim ahli dari Pemprov bersama PKK untuk saling monitoring upaya pencegahan dan penanganan stunting," tambah Naeomi.

Sejak 2020, Pemprov Sulsel menargetkan prevelensi balita stunting terus menurun dari tahun ke tahun. Dari 11 kabupaten/kota di Sulsel yang masuk kawasan penderita gizi buruk atau stunting yang relatif tinggi, Sulsel fokus melakukan intervensi di dua kabupaten.

Adapun 11 kabupaten Kota itu adalah Kabupaten Enrekang, Bone, Pinrang, Gowa, Pankajene Kepulauan (Pangkep), Tana Toraja, Sinjai, Jeneponto, Toraja Utara, Takalar dan Kepulauan Selayar. Sementara dua kabupaten itu adalah Enrekan dan Bone masuk kategori tinggi stunting.

Data Dinas Kesehatan Sulsel menyebutkan pravelansi stunting di Sulsel, yaitu di Kabupaten Enrekang 45,8 persen, dan Bone 40,1 persen. (LN/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya