Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Daerah, Swasta, dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Turunkan Angka Stunting

Media Indonesia
23/8/2025 16:47
Daerah, Swasta, dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Turunkan Angka Stunting
Ilustrasi(Dok Pemkab Sergai)

PEMERINTAH Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) menargetkan nol persen untuk pertumbuhan balita stunting. Hal tersebut dituangkan dalam bentuk penandatanganan dokumen adendum perjanjian kerja sama (PKS) penanganan balita stunting di Kabupaten Sergai antara Pemkab Sergai, PT Mega Medica Pharmaceuticals (MMP), dan Binus University, di Kampus Baru Binus Medan, Sumatera Utara, Jumat (22/8).

Dokumen tersebut ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sergai Yohnly B Dachban, Direktur PT MMP Sutristo, dan Kepala Bioinformatics and Data Science Research Center (BDSRC) Binus University Prof Bens Pardamean mewakili Wakil Rektor Bidang Riset dan Alih Teknologi Binus University Prof Juneman Abraham, serta disaksikan anggota DPRD Sumut Komisi A Budi dan jajaran Binus University Medan.

“Penandatanganan dokumen adendum ini merupakan komitmen kami dan bukti penguatan kolaborasi untuk memantau stunting anak di Kabupaten Serdang Bedagai,” kata staf ahli Pemkab Sergai Zulfikar.

Menurutnya, keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen. “Target nasional penurunan angka stunting itu di angka 18% namun kami berhasil memperkecilnya di angka 14,4% pada 2024. Mudah-mudahan sebelum 2030 kami sudah bisa mencapai nol persen,” kata Zulfikar.

Prof Bens Pardamean mengungkapka kerja sama dalam pemantauan angka stunting di Serdang Bedagai sudah dilakukan sejak 2022 melalui kerja sama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai dan BDSRC Binus University. 

“Kami berkomitmen mendukung pemberantasan stunting di semua wilayah Indonesia, salah satunya Sergai. Melalui kolaborasi dengan Pemkab dan PT MMP. Sumatra Utara merupakan pusat Indonesia Barat, dan kehadiran Binus University di kota Medan adalah salah satu solusi untuk percepatan pemberantasan stunting,” kata Bens.

Bens mengatakan dengan adanya kampus Binus di Medan, pengabdian ke masyarakat akan lebih mudah. Begitu juga, hasil riset usaha kecil menengah (UKM) seperti produk yang dihasilkan PT MMP akan lebih cepat dilakukan.

Direktur Binus Medan Tri Juaniarty menambahkan Binus akan ikut mendorong percepatan pemberantasan stunting, melalui propaganda visual concern dengan menyertakan mahasiswa secara onside turun ke lapangan. 

“Kami memiliki computer science development yang siap memonitoring, yang di-support sumber daya manusia Binus Medan, jadi nggak perlu jauh-jauh lagi harus ke Jakarta, karena pasti lebih lama waktunya," kata Tri. Sementara itu, Sutristo menyebutkan PT MMP terus berkomitmen menciptakan produk inovatif yang mampu mencegah stunting melalui kolaborasi riset dengan beberapa perguruan tinggi seperti USU, ITB, dan Binus.

Sebab, hal tersebut bagian dari tanggung jawab sosial kepada penduduk lokal, khususnya Serdang Bedagai. Ia mengaku sangat miris dengan kondisi yang terjadi saat ini.

"Kita memiliki sumber daya alam cukup baik tetapi angka stunting masih cukup tinggi. Ini mungkin bisa jadi acuan kita dalam membuat kebijakan selanjutnya. Mudah-mudahan kolaborasi riset dan kerja sama semua pihak akan memberikan hasil bermanfaat, khususnya dalam penurunan angka balita stunting,” ungkap Sutristo. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya