Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan mendorong pengembangan komoditas kopi lokal melalui pembenahan sumber dan sertifikasi bibit. Luas areal kebun kopi yang didominasi kopi rakyat di Kalsel baru seluas 3.035 hektare.
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, Kamis (1/7). "Potensi kopi lokal Kalsel cukup menjanjikan untuk dikembangkan sebagai salah satu komoditas unggulan. Kita berusaha mendorong agar kopi tidak hanya memenuhi kebutuhan daerah tetapi hingga pasar ekspor," tutur Suparmi.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pembenahan sumber bibit dan sertifikasi bibit. Sejauh ini Kalsel belum memiliki pusat penangkaran kopi lokal yang bersertifikat. Lebih jauh dikatakan Suparmi di Kalsel baru ada 3.035 hektare perkebunan kopi dengan 2.394 hektar tanaman yang sudah menghasilkan.
Baca Juga: Iwak Pakasam Ikan Olahan Khas Hulu Sungai Tengah
Pengembangan tanaman kopi dilakukan dengan sistem tumpang sari ganda, di sela-sela tanaman perkebunan lainnya. Tercatat ada dua jenis kopi yang dikembangkan yakni Robusta dan Liberika yang tersebar di sejumlah daerah seperti Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Kotabaru, Tanah Bumbu, dan Banjar.
Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalsel, Dwi Putera Kurniawan mengakui kopi khas Kalsel atau dikenal kopi borneo mulai banyak dikenal masyarakat dan dilirik konsumen dari berbagai daerah di tanah air bahkan pasar ekspor. Namun pengembangan kopi khas Kalsel ini banyak menghadapi kendala diantaranya masalah sertifikasi bibit.
"Kopi khas Kalsel ini kini banyak diminati tidak hanya pecinta kopi lokal tapi dari berbagai daerah. Bahkan permintaan untuk pasar ekspor cukup tinggi," ujarnya. Sejauh ini pihaknya belum bisa memenuhi permintaan pasar ekspor karena keterbatasan produksi kopi petani.
Menurut Dwi ada banyak permasalahan yang dihadapi dalam upaya pengembangan kopi khas Kalsel ini antara lain masih rendahnya minat petani menanam kopi, serta ketentuan sertifikasi bibit. "Kita terus mendorong agar pemerintah mencarikan solusi masalah sertifikasi bibit kopi ini," tuturnya.
Dwi Putera mengatakan kopi masuk ke Kalimantan atau tanah borneo pada penjajahan Belanda. Di Kalsel menurut Dwi, akibat anjloknya harga kopi dan ekspansi perkebunan sawit besar-besaran telah menyebabkan ribuan hektare tanaman kopi tergusur. Namun kini seiring harga kopi yang terus naik pertanian komoditas kopi mulai menggeliat.
Sekitar 200 hektare berupa hutan kopi peninggalan Belanda yang banyak tersebar di Kabupaten Banjar (Kopi Aranio) dan Tanah Laut. Adapula kopi dari kawasan pegunungan meratus seperti Pantai Mangkiling. Meski tidak dirawat kopi dari hutan kopi ini tetap menjadi penghasilan tambahan bagi warga. (DY/OL-10)
Dalam arahannya Muhidin berharap pasangan Lisa-Wartono mampu mengemban amanah dan menjalankan tugas dengan baik, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Banjarbaru.
SEKOLAH Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan segera beroperasi. Sebanyak 225 calon siswa berhasil lolos seleksi sekolah rakyat untuk jenjang SMP dan SMA
Data Kementerian UMKM mencatat hingga pertengahan Juni 2025 total penyaluran KUR di wilayah Kalimantan sebesar Rp7,64 trilliun.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong masuknya investasi hijau (green investment) sebagai pengganti investasi sektor pertambangan.
Dalam sepekan Operasi Kepolisian Sikat 1 Intan 2025 yang dilaksakana oleh Polda Kalse, sebanyak 135 orang preman berhasil ditangkap.
Pemerintah daerah di Kalimantan Selatan diminta melakukan berbagai inovasi guna menggalang masuknya investor ke daerah.
Jenis kopi ini sering disebut juga sebagai kopi hitam atau kopi pahit, tergantung metode penyajiannya.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menghadiri Panen Raya Kopi Ijen di Java Coffee Estate usai meninjau Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Sempol,
Dengan konsumsi yang tepat, kopi bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan produktif. Namun, tetap jaga asupan kafein harian agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.
Menhut Raja Juli Antoni bersama Pimpinan Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto melakukan pelepasan ekspor perdana Kopi dari KUPS.
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
Langkah ini diambil Starbucks karena persaingan semakin ketat dan konsumen lebih berhati-hati dalam berbelanja di Tiongkok, pasar terbesar kedua Starbucks setelah AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved