KALIMANTAN Selatan memiliki kekayaan ragam budaya termasuk panganan dan kuliner tradisional dan menjadi ciri khas suatu daerah. Salah satu panganan khas masyarakat Banjar adalah Iwak Pakasam, panganan olahan tradisional
dengan bahan baku ikan sungai.
Iwak Pakasam atau sering juga disebut Iwak Samu sebenarnya adalah salah satu teknik pengawetan ikan hasil tangkapan yang dibuat masyarakat Banjar agar dapat dikonsumsi untuk jangka waktu lama. Proses pembuatan iwak pakasam sendiri sangat sederhana dimana ikan sungai yang telah dicuci bersih kemudian ditaburi garam secara merata.
Setelah beberapa saat daging ikan dicuci kembali dan ditaburi beras goreng. Iwak pakasam pun sudah jadi dan siap digoreng, dijadikan lauk yang lezat. Jenis beras dan tingkat kematangan beras goreng akan menentukan tingkat kelezatan iwak pakasam.
Iwak pakasam banyak dijual di pasar-pasar tradisional di seluruh wilayah Kalsel. Namun produksi panganan olahan ikan sungai yang terkenal ini berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Umumnya ikan sungai yang biasa dibuat iwak pakasam adalah jenis sepat, sepat siam dan papuyu.
Samsiah, salah seorang pedagang Iwak Pakasam di Pasar Agrobisnis Tradisional Moderen Kota Barabai, Hulu Sungai Tengah menuturkan iwak pakasam tidak hanya digemari masyarakat lokal tetapi banyak diburu masyarakat dari berbagai daerah di tanah air.
"Iwak pakasam kerap jadi oleh-oleh tamu luar daerah, bahkan pesanan warga Banjar yang ada di Arab juga sering," tutur Samsiah yang sudah berjualan iwak pakasam selama 35 tahun ini.
Selain berjualan di Pasar Agrobisnis Barabai, Samsiah juga banyak melayani pesanan pembeli dan pedagang luar daerah di rumahnya di Desa Mahang, Kecamatan Pandawa. Rata-rata produksi iwak pakasam Samsiah perharinya sebanyak 20 kilogram.
Di pasar Kota Barabai ini ada sekitar 15 orang pedagang iwak pakasam. Mereka berjualan sejak subuh hingga sore hari. Kondisi pademi covid 19 diakui ikut mempengaruhi penjualan panganan olahan ikan khas daerah ini.
Selain iwak pakasam, panganan olahan ikan sungai khas masyarakat Banjar lainnya adalah Iwak Wadi. Iwak wadi sejenis ikan asin tetapi tidak dikeringkan. Diolah dalam keadaan basah dan bisa disimpan hingga berbulan-bulan.
Mulih, 50, pedagang lainnya di Pasar Agrobisnis Kota Barabai mengatakan pada saat kemarau hasil tangkapan ikan sungai melimpah sehingga harga iwak pakasam dan iwak wadi lebih murah dibanding saat musim penghujan. Rata-rata harga iwak pakasam dan iwak wadi jenis sepat perkilogram di pasar Barabai Rp35 ribu.
Sedangkan iwak wadi jenis anakan ikan haruan dan telur ikan mencapai Rp60 ribu perkilogram. Pasar Agrobisnis Tradisional Moderen Kota Barabai merupakan sentra penjualan hasil bumi, sayuran dan ikan terbesar di wilayah Banua Enam Provinsi Kalsel. (OL-13)
Baca Juga: Keluar Masuk Kalteng Wajib Tunjukkan Negatif Tes PCR