Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Taman Rusa, Kesejukan di Tengah Industri Batam

Mediaindonesia.com
30/6/2021 11:29
Taman Rusa, Kesejukan di Tengah Industri Batam
Taman Rusa di Sekupang, Pulau Batam yang menjadi salah satu destinasi wisata.(Ist/BP Batam )

PULAU Batam yang kini telah berkembang tidak serta merta langsung menjadi seperti saat ini. Semua perubahana di Batam  dibangun secara bertahap. Memasuki tahun 2021 telah genap 50 tahun Pulau Batam dikembangkan. 

Kendati perkembangan belum semegah negara tetangga Singapura, akan tetapi perkembangan Pulaiu Batam masuk kartegori sangat pesat. 

Daerah Sekupang ialah kawasan pertama yang dikembangkan di Pulau Batam. Boleh dibilang Sekupang ialah kota lama yang menjadi warisan Pulau Batam. 

Di Sekupang awalnya kantor pemerintahan dan pendukungnya dibangun. Di kawasan ini pun sempat berdiri Sarinah, sebuah pusat perbelanjaan yang terkenal.

Sekupang juga menawarkan kesejukan ditengah indutrialisasi Pulau Batam. Di Pulau Batam terdapat 26 kawasan industri dengan masing masuk memiliki puluhan perusahaan di dalamnya. Hingga kini kondisi Sekupang masih sejuk dan rindang sebab masih banyak pepohonan.

Di Sekupang, Badan Pengusahaan (BP) Batam mengembangkan dua titik wisata, Taman Kolam dan Taman Rusa. Dua distinasi itu merespons keinginan pemerintah pusat untuk menggiatkan parwisata di Tanah Air, sebagai salah satu tumpuan ekonomi nasional.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi berpikir untuk mengembangkan dua aset milik BP Batam itu.

Kelak dua destinasi wisata itu akan disatukan dengan fasilitas kesehatan yang dimiliki Rumah Sakit BP Batam sebagai bagian dari proses penyembuhan pasien. 

"Baiklah, kita mulai melangkahkan kaki menuju Sekupang. Mengikuti arus lalu lintas mengunjunginya, ya, dimulai dari Taman Kolam. Sebuah taman kecil di tepi jalan. Mulanya kolam air biasa, di tepi jalan berjajar pohon cemara. Begitu saja," ujar Rudi.

BP Batam kemudian memberi sentuhan di Taman Kolam dengan menebar .benih ikan mas. Lingkungan sekitarnya ditata dan dibersihkan. Kini wajah Taman Kolom sudah berubah.

Warga Batam bisa datang ke sana untuk sekadar bersantai. Menghirup udara segara. Gerombolan ikan kerap muncul ke tepi kala pengunjung memberi makan. 
Ada pedagang pakan ikan di sana. Murah, cuma Rp 5 ribu sebungkus. Cukuplah menghibur anak-anak.

Duduk sambil menikmati senja  atau menikmati pagi yang cerah sembari memandang hamparan air yang luas dengan dikelilingi rimbun tanaman sangat pas dilakukan di sana.

“Taman Kolam ini nantinya tidak hanya berfungsi untuk mancing ikan dan duduk-duduk saja. Tapi nanti ada tempat pejalan kaki, ada bersepeda dan banyak tempat area tempat duduk,” ujar Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.

Tidak itu saja, danau ini akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan wisata kebugaran serta area perbukitan dengan potensi view ke arah laut di sisi utara untuk fungsi rawat inap dengan mengusung konsep healing environment. 

Tak jauh dari Taman Kolam terdapat  Taman rusa yang memiliki luas 12.285 hektare. Berbeda dengan Taman Kolam, Taman Rusa yang dihuni sejumlah rusa telah ditata dan dibenahi secara apik untuk menarik pengunjung, Kini untuk masuk ke Taman Rusa dikenai biaya Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 2.500 untuk anak.

Tak puas dengan kondisi yang sekarang, BP Batam tengah mengerjakan proyek pengembangan kawasan wisata, Taman Kolam dan Taman Rusa.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengatakan,“Sembari menunggu vaksin selesai kami juga akan terus mengembangkan destinasi wisata, salah satunya Taman Rusa.”

Rudi menambahkan, Taman Rusa Sekupang dibangun sebagai destinasi wisata olahraga dan rekreasi dengan campuran konsep urban dan alam terbuka yang menarik wisatawan lokal dan mancanegara di Batam.

Jika datang hanya melihat rusa tentu akan bosan juga. Karena itu, Taman Rusa akan terus dikembangkan menjadi destinasi piknik bagi keluarga.

Apalagi Taman Rusa memiiki banyak titik lokasi yang bisa digunakan untuk menggelar tikar untuk makan bersama kerabat. Pilih saja lokasi yang rindang di bawah pohon. Ada pula gazebo, tentu tak muat jika banyak orang di sana. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya