Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sri Sultan: Jika PPKM Mikro Gagal, Pilih Lockdown

Ardi Teristi Hardi
18/6/2021 16:10
Sri Sultan: Jika PPKM Mikro Gagal, Pilih Lockdown
Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X saat memberikan keterangan pers.(MI/Ardi Teristi Hardi )

PENINGKATAN kasus positif covid-19 di wilayah DI Yogyakarta semakin mengkhawatirkan. Ketersediaan tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan juga makin menipis.

Menurut Gubernur DIY Sri Sultan HB X, pihaknya sudah berusaha mengontrol penyebaran kasus covid-19 hingga lingkungan RT/RW. "Kalau gagal terus arep  ngopo meneh? (Kalau gagal terus mau berbuat apa lagi?) Kita kan belum tentu bisa cari jalan keluar. Ya satu-satunya cara lockdown," tutur dia, Jumat (18/6).

Baca juga: Lonjakan Kasus Pasca-Idulfitri Harus Jadi Pembelajaran

Kebijakan PPKM mikro berupaya menekan laju penularan covid-19 hingga tingkat RT/RW. Namun, jika upaya itu gagal membatasi mobilitas warga, penambahan kasus covid-19 akan semakin mengganas. "Ya terus mau apalagi? Ya lockdown," pungkas Sri Sultan.

Saat ini, lanjut dia, penularan kasus covid-19 di wilayah Yogyakarta banyak terjadi di klaster keluarga dna lingkungan. Alhasil, pembatasan kegiatan masyarakat pun semakin diperketat. Misalnya, izin kegiatan masyarakat tidak hanya terkait keputusan kelurahan, namun juga melibatkan kecamatan.

Baca juga: Kasus Covid-19 di DIY Naik Lebih dari 400 per Hari

"Coba sampai atasannya juga ikut (dimintai izin). Dengan harapan makin ketat, kita coba gitu," imbuhnya.

Pihaknya juga menyoroti ketersediaan BOR (Bed Occupancy Ratio) yang semakin berkurang. "Semestinya BOR rumah sakit 36% sekian, sekarang kira-kira sudah 75%," kata Sri Sultan.

Sri Sultan menekankan bahwa upaya penanganan covid-19 menjadi lebih sulit, karena banyak masyarakat yang tidak disiplin terhadap protokol kesehatan.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya