Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus Meningkat Tajam Kudus Siapkan RSD Covid

Akhmad Safuan
27/5/2021 10:20
Kasus Meningkat Tajam Kudus Siapkan RSD Covid
Ilsutrasi(dok.medcom)

KASUS covid-19 di Kabupaten Kudus yang semakin tidak terkendali menjadikan daerah ini menjadi zona merah. Pemerintah setempat mengambil langkah menutup seluruh rumah makan atau restauran memberikan layanan makan ditempat dan siapkan rumah sakit darurat (RSD).

Pemantauan Media Indonesia Kamis (27/5) suasana di Kabupaten Kudus semakin mencekam, kasus covid-19 yang kian melonjak menjadi berbagai tindakan mencegah penyebaran yakni pengetatan dan pengawasan dilakukan oleh Pemkab Kudus hingga pekan pertama bulan Juni depan.

Selain memperlakukan kembali jam malam, langkah pencegahan penyebaran covid-19 dilakukan dengan menutup layanan makan ditempat rumah makan yang ada, sehingga warung atau rumah makan hanya diperbolehkan memberikan layanan berupa pesanan atau atau dibawa pulang.

Penyekatan oleh tim gabungan terhadap pendatang ke Kudus juga kembali dilakukan, selain beberapa kendaraan diputar balik karena tidak melengkapi surat hadil tes rapid juga dilakukan tes antigen untuk mencegah terjadinya
penyebaran baru covid-19.

"Ini merupakan langkah mencegah merebaknya covid-19 yang terus meningkat di sini," ungkap Kepala Polres Kudus Ajun Komisaris Besar (AKB) Aditya Surya Dharma.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus jumlah warga terkonfirmasi covid-19 berpotensi terus meningkat, karena hingga saat ini telah mencapai 783 orang dirawat di beberapa rumah sakit rujukan dan isolasi mandiri naik dari sebelumnya 704 orang.

Sementara jumlah warga bersetatus suspec covid-19 mencapa 392 orang yankni 89 orang dirawat di rumah sakit dan 303 orang menjalani isolasi mandiri,  bahkan beberapa rumah sakit rujukan mulai kewalahan menerima gelombang pasien yang terus berdatangan.

"Kudus sudah zona merah, kita siapkan rumah sakit darurat untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus dan penanganan cepat," kata Bupati Kudus HM Hartopo.

Rumah sakit darurat yang disiapkan, lanjut Hartopo, berkapasitas 400 tempat tidur untuk menampung pasien covid-19 saat terjadi lonjakan yang semakin tidak terkendali yakni di Balai Diklat Sonyawarih, Hotel King, Asrama Akademi Kebidana,  Rusunawa Bakalan Krapyak dan Hotel Graha Muria Colo.

Selain rumah sakit darurat di tempat tersebut, ungkap Hartopo, juga disiapkan tenaga medis,  obat-obatan dan sarana prasarana untuk penanganan pasien covid-19 yang dirawat, diharapkan hal ini sebagai upaya penanganan cepat dan mencegah terjadinya penyebaran kasus korona lebih cepat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar Pemerintah Kabupaten Kudus segera mengambil langkah konkret untuk penanganan cepat dan sekaligus mencegahfterjadinya lonjakan kasus covid-19 lebih besar lagi, sehingga dapat segera mengatasi kondisi ini.

"Saya konsentrasi membantu penanganan kasus covid-19 di Kudus karena alami peningkatan cukup drastis, Pemerintah Provinsi Jawa telah meminta rumah sakit di daerah sekitar ikut siaga menangani limpahan pasien dari daerah itu," ujar Ganjar. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya