Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Produk UMKM Binaan Semen Gresik Raup Omset Rp370 Juta

Haryanto
20/5/2021 13:15
Produk UMKM Binaan Semen Gresik Raup Omset Rp370 Juta
Seorang pegawai Rumah BUMN tengah membenahi produk yang dihasilkan UMKM binaan Semen Gresik(MI/HARYANTO)

PRODUK Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Semen Gresik (SG)
yang dipasarkan melalui Rumah BUMN di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Ramadan banyak diminati warga. Sebanyak 1.350 parsel Lebaran terjual dengan omset penjualan mencapai Rp370 juta.

Melonjaknya pemesanan di tahun penuh tantangan ini, menegaskan UMKM
binaan Rumah BUMN sudah bangkit dengan produk lebih berkualitas,
berkelas, dan banyak diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Kepala Unit Komunikasi dan CSR Semen Gresik, Dharma Sunyata mengungkapkan panen raya UMKM bisa terwujud tak lepas dari
kuatnya jalinan kemitraan antara SG melalui Rumah BUMN dengan
pemerintah provinsi dan daerah, dinas terkait, instansi swasta, dan
komunitas untuk turut mempromosikan dan memasarkan produk.

Getolnya upaya penyerapan komoditas produksi UMKM di Rembang, lanjut
Dharma, juga sebagai komitmen SG ikut mendukung program Gubernur Jawa
Tengah GanjarPranowo yang menggalakkan program belanja produk parsel
Lebaran dari UMKM.

"Kami bersyukur bisa menyentuh target omset penjualan Rp370 juta.
Ini angka luar biasa. Sebenarnya saat merilis produk UMKM ini, kami
terlambat mulai yaitu sekitar minggu pertama Ramadan. Namun animo
masyarakat sangat tinggi, sehingga target penjualan yang semula 500
paket pesanan, dapat mencapai hingga 1.300-an paket," kata Dharma, Kamis (20/5).

Dharma melanjutkan, suksesnya pemasaran hampers ini juga berkaitan dengan keberhasilan UMKM Kokoh yang digagas SG. UMKM Kokoh adalah sekolah pelatihan untuk pelaku UMKM yang meliputi tiga tahapan yaitu Kelas 1 untuk pengemasan dan branding, Kelas 2 positioning dan canvasing, serta Kelas 3 untuk digital marketing.

Pada UMKM Kokoh, pelaku UMKM yang berada di Kelas 1 diajarkan tentang bagaimana mengemas produk menjadi enak dilihat serta memiliki brand yang menarik dan berdaya jual tinggi.

Para pelaku UMKM binaan SG sangat merasakan manfaat kehadiran UMKM
Kokoh ini. Di antaranya produk keripik pisang Banachip Yummy milik Dia
Aufa, yang terjual ratusan hampers saat Ramadan lalu. Demikian pula produk pisang gulung dari Kecamatan Gunem yang sebelumnya kalah bersaing di pasaran, menjadi laris manis setelah dikemas dan diberi brand Mbah Gelung (gedanggulung) dan dipasarkan di Rumah BUMN.

Rumah BUMN, tandas Dharma, tidak mengambil komisi atau keuntungan
dari harga produk yang ditawarkan UMKM. Sebaliknya, Rumah BUMN
membantu memasarkan, baik secara door to door marketing ke berbagai
instansi maupun melalui platfom digital.

"Keberadaan Rumah BUMN merupakan bentuk dukungan nyata SIG untuk memajukan UMKM dan menjadikan produknya sebagai raja di negeri sendiri. Kami juga berharap ke depan Rumah BUMN mampu menjadi pusat rujukan oleh-oleh Rembang dengan harga paling kompetitif," tegasnya.

Dharma berharap di masa mendatang, para pelaku UMKM Rembang tetap
bertahan dan berkembang di pusaran persaingan global. Konsekuensi logis
yang harus dilewati tentu harus go modern, go digital, go online, dan go export. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik