Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MASYARAKAT Sulawesi Selatan (Sulsel) berduka. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, KH Sanusi Baco meninggal dunia, Sabtu (15/5) malam, sekitar pukul 20.11 Wita, diusianya ke-84 tahun.
Saat ini, jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Kelapa Tiga, Makassar, setelah sempat menjalani perawatan di Primaya Hospital Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Rencananya almarhum dikebumikan di kampung halamannya Desa Talawe, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulsel, Minggu (16/5).
Sebelum dimakamkan, almarhum akan disalati di Masjid Raya Makassar, karena beliau adalah Ketua Yayasan Masjid Raya Makassar, masjid yang dibangun dengan menggunakan semua bahan baku lokal pada 1948.
Ucapan bela sungkawa pun datang dari berbagai penjuru. Mereka semua mengaku merasa kehilangan tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama, ulama yang kharismatik.
Salah satunya datang datang dari Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman yang langsung menuju rumah duka setelah mendengar kepergian Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan itu.
Setiba di rumah duka, Andi Sudirman langsung berdoa di samping jenazah almarhum. Serta menemui pihak keluarga. "Inna lillahi Wa Inna ilaihi Rojiun. Atas nama pribadi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan masyarakat turut berduka cita mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah salah seorang putra terbaik Sulsel, Anre Gurutta Haji (AGH) Sanusi Baco," kata Andi Sudirman.
Baginya, Sanusi Baco merupakan sosok ulama yang diteladani dan dikagumi dengan menyebarkan syiar Islam dengan ketenangan. Almarhum adalah sosok maha guru di Sulawesi Selatan, bahkan di Indonesia.
"Beliau adalah sosok teladan bagi kita semua, termasuk saya pribadi. Saya sendiri senang berdiskusi lepas dengan beliau. Dan selalu mengorek ilmu perjalanan dakwahnya. Saya rasa semua merasa kehilangan. Insyaallah apa yang menjadi perjuangan dalam dakwah agama ini, menjadi ladang pahala untuk beliau, Aamiin,” seru Andi Sudirman.
"Beliau dengan lembut dan sangat karismatik dalam menyampaikan pesan dalam ceramahnya. Kita tahu perjalanan hidup beliau, yang menyampaikan ceramah dengan bahasa yang lembut," sambung Andi Sudirman.
Dia bahkan mengenang, jika tidak sedikit kenangannya bersama pria yang akrab disapa Pak Kiai ini. Banyak momen kebersamaan yang berkesan bagi Andi Sudirman. Termasuk sehari sebelum menghembuskan nafas terakhir, dia menjenguk Sansi Baco.
"Tidak hanya itu, saat baru menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulsel serta dihari pertama menjabat sebagai Plt Gubernur Sulsel. Sanusi Baco beberapa kali hadir sebagai penceramah pada kegiatan kajian yang digelar di Rumah Dinas Wagub Sulsel," tutup Andi Sudirman.
Ucapan duka jugaa datang dari Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi. Menurutnya, AGH Sanusi Baco merupakan sosok ulama yang selalu tampil menyejukkan. Menyampaikan syiar-syiar keagamaan dengan pesan-pesan yang meneduhkan, dan penuh dengan makna.
“Beliau sosok yang bukan hanya dihormati oleh umat Islam, tapi juga dikagumi saudara-saudara kita non-muslim. Jadi wajar kepergian almarhum menyisakan kesedihan mendalam. Beliau selalu bersikap bijak dan memberi solusi setiap permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara, khususnya di Sulsel. Mari doakan almarhum semoga husnul khotimah," urai Fatma. (OL-13)
Baca Juga: Habib Ja’far: Dakwah Canda, namun Mengena
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat (Jabar), meminta agar Kementerian Agama (Kemenag), sebaiknya melakukan pengkajian secara matang.
MUI juga ingin mendengar penjelasan dari Menpora dan PSSI sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20.
SEPERTI tahun-tahun sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan pemantauan tayangan televisi pada bulan Ramadan.
MUI mengimbau umat Islam agar segera menunaikan kewajiban membayar zakat, baik zakat fitrah (badan) maupun zakat mal (harta).
BERTEPATAN denga hari Jumat, 27 November 2020, Wakil Presiden RI Prof Dr KH Ma'ruf Amin, yang sekaligus juga terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pertimbangan MUI,
Duduk bersama, berkolaborasi dan saling mendukung untuk kemajuan arah pembangunan industri halal Indonesia terasa sangat urgent.
Muhadjir Effendy mengungkapan dua orang meninggal dunia, satu dalam proses evakuasi dan 22 korban luka akibat tabrakan kereta api KA Turangga-commuter line Baraya.
Jumlah korban jiwa kecelakaan KA Turangga (KA Plb 65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA 350) yang terkonfirmasi hingga Jumat, (5/1) pukul 15.00 Wib adalah sebanyak 4 orang.
Petugas yang meninggal dunia berasal dari Garut 2 orang, Sukabumi 1 orang, Tasikmalaya 1 orang dan satu orang PPS. Kemudian dua orang KPPS di Kabupaten Bogor.
Petugas tersebut sempat mendapat perawatan setelah kelelahan usai melaksanakan tugas.
SAMPAI Jumat (23/2), sebanyak 514 petugas pengawas pemilu di Jawa Barat mengalami gangguan kesehatan saat bertugas. Dari jumlah itu, 16 di antaranya meninggal dunia.
Mantan Gubernur Jawa Barat Solihin Gautama Purwanegara meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Advent, Bandung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved