Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Antisipasi Pemudik Bandel, Jabar Tambah Ruang Karantina

Bayu Anggoro
09/5/2021 15:55
Antisipasi Pemudik Bandel, Jabar Tambah Ruang Karantina
Ruang isolasi mandiri di Desa Wangunharja, Cikole, Kabupaten Bandung Barat(MI/BAYU ANGGORO)

Antisipasi Pemudik Bandel, Jabar Tambah Ruang Karantina

RUANG karantina bagi pemudik di Jawa Barat terus ditambah. Hingga 7 Mei, sudah terdapat 2.911 unit di pedesaan dan 617 di kelurahan.

Jumlah ini diyakini akan terus bertambah untuk mengantisipasi pemudik
yang lolos dari penyekatan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, penambahan ruang karantina ini terus dilakukan sebagai antisipasi adanya pemudik yang lolos dari penyekatan.

Sebagai salah satu provinsi tujuan pemudik dengan jumlah penduduk yang
banyak, menurut dia,  ruang karantina sangat diperlukan. Ruang untuk
isolasi ini didirikan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.

"Jadi bukan membangun baru," katanya di Bandung, Minggu (9/4).

Dia menyebut, sejumlah bangunan mulai dari kantor pemerintahan hingga rumah warga difungsikan menjadi ruang karantina selama masa mudik Lebaran 2021 ini.

Nantinya, pemudik ilegal yang lolos dari penyekatan tidak bisa langsung
menuju rumah keluarga. Mereka harus dikarantina selama lima hari.
"Sesuai dengan amanat undang-undang," katanya.

Meski begitu, menurut, Bambang hingga saat ini belum ada pemudik yang
dikarantina. "Artinya larangan dan penyekatan pemudik ini efektif
menahan laju pemudik," ujarnya.

 

Posko dan Satgas Covid

 

Selain itu, menurut Bambang di desa-desa di wilayahnya pun sudah
terdapat posko Satgas Covid-19. Dia menyebut, dari total 5.312 desa yang ada di Jawa Barat, sudah terdapat 11.056 posko.

"Jadi setiap RW sudah memiliki posko masing-masing," katanya.

Sementara Posko Satgas Covid-19 lainnya sudah terbentuk di 1.643 kelurahan.

Bambang menyebut, satgas covid-19 ini terdiri dari berbagai unsur mulai
dari kepolisian, TNI, Satpol PP, aparatur desa dan RW, masyarakat
sekitar, hingga petugas kesehatan.

"Tugas mereka memberikan edukasi terkait covid-19 dan protokol kesehatan. Mereka juga mencatat masyarakat yang keluar masuk dari dan ke desa, serta RW," ujarnya.

Tugas lain ialah melakukan strerilisasi desa. "Melakukan penyemprotan, dan membawa pasien yang membutuhkan ke rumah sakit," tambahnya.

Menurut Bambang, satgas akan mendata jika ada warga terjangkit covid-19. "Salah satu tugas satgas penanganan covid 19 di desa melakukan
inventarisasi dan identifikasi. Juga melakukan penyemprotan rutin,
mendata yang terjangkit," katanya.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan pihaknya akan terus memantau kondisi
dan persiapan di desa dalam menyiapkan posko dan ruang karantina
covid-19. "Kita sudah mendata di tiga titik, yakni di Desa Wangunharja, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, di Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sukabumi," katanya.

Pemantauan dilakukan dengan melibatkan aparatur sipil negara di
bawahnya. "Semua dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Jawa Barat si akan turun untuk memantau, bekerja sama dengan dinas di kabupaten/kota." (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya