Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

NTT Kehilangan 81.262 Ton Bahan Pangan akibat Bencana

Palce Amalo
27/4/2021 16:34
NTT Kehilangan 81.262 Ton Bahan Pangan akibat Bencana
Lahan 69 hektare terendam air di Desa Dulipali, Kabupaten Flores Timur, NTT.(MI/Gabriel Langga.)

NUSA Tenggara Timur (NTT) kehilangan 81.262 ton bahan pangan akibat badai seroja yang meluluhlantakan areal pertanian pada 4-5 April 2021. Kerusakan lahan pertanian terdiri dari tanaman padi seluas 23,2 hektare (ha), jagung 13,9 ha, kacang tanah 159,5 ha, kacang hijau 270 ha, kacang kedelai 250 ha, dan sayuran 932,15 ha.

Bendungan Kambaniru di Sumba Timur yang selama ini mengairi 1.440 hektare sawah juga mengalami kerusakan. Potensi kehilangan produksi padi akibat jebolnya bendungan tersebut mencapai 10.080 ton pagi.

Kabid Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT Stefanus Lay mengatakan kawasan pertanian yang rusak tersebut milik 8.170 petani tersebar di puluhan kabupaten. Meskipun kehilangan pangan, Stefanus memastikan warga NTT tidak kekurangan pangan.

 

"Stok cadangan beras dalam jumlah yang sangat aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengantisipasi dampak seroja dan covid-19," katanya di Kupang, Selasa (27/4). Stok pangan saat ini yakni beras tercatat 1,158 juta ton, jagung 3.579 ton, kedelai 1.579 ton, bawang merah 10.893 ton, dan cabai 1.896 ton.

Namun, untuk mencegah krisis pangan, pemerintah daerah mulai melakukan sejumlah langkah strategis untuk pemulihan pertanian mulai dari perbaikan infrastruktur yang rusak di daerah irigasi, percepatan tanam, terutama untuk mengganti tanaman yang rusak, dan penanaman pisang sebanyak 100 ribu anakan di 10 kabupaten terdampak badai. "Kami mengerahkan brigade alsintan untuk percepatan panen, pengolahan tanah dan penanaman," jelasnya.

Dia menambahkan, saat ini pengolahan lahan sudah dimiulai di lokasi lumbung pangan di Sumba Tengah dan penanaman jagung di musim tanam asep (April-September) di 17 kabupaten. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya