Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
WAKIL Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid menginginkan agar Kadin Indonesia jadi kuat inklusif, inovatif dan kolaboratif. Hal itu disampaikannya usai silaturahmi dan buka bersama Kadin Sulsel dan anak yatim di Makassar, Sabtu (24/4).
Menurutnya, inklusif yang dimaksud yaitu pengusaha mikro menengah dan besar ada dalam satu wadah yaitu Kadin Indonesia merupakan milik bersama.
"Dan kolaboratif itu juga sangat penting. Yang namanya gotong royong harus dilakukan. Bagaimana bekerja sama dan bisa dekat dengan pemerintah. Jadi bisa berkolabirasi, karen kondisi yang kita hadapi sekarang ini, terlebih di masa pandemi sangat berat," menurut Arsjad.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Indika Energy ini juga menyebutkan, kedatangannya di Sulsel untuk bersilaturahmi dengan seluruh jajaran Kadin Sulsel, karena sangat perlu mendengar masukan dari keluarga besar Kadin khususnya di daerah, provinsi dan tingkat kabupaten/kota.
"Karena yang penting mengetahui apa keadaan di daerah. Saya melakukan silaturahmi sekalian sharing visi misi saya, mendengarkan masukan yang ada dengan harapan, Insyaallah, bismilah, saya bisa menjadi ketua kadin ke depan," kata Arsjad, yang mengaku sudah berkeliling ke tujuh provinsi.
Meski tidak sesumbar bisa menempati pucuuk pimpinan di Kadin Indonesia, tapi dia sangat yakin bisa menyatukan Kadin Indonesia, tanpa ada lagi dualisme, karena semua kandidat baik. Tinggal proses demokrasi yang berjalan dan keluarga besar kadin yang memilih untuk bersama membangun Indonesia ke depan.
"Kadin adalah satu-satunya wadah yang ada bagi pengusaha mulai mikro. kecil, menengah dan besar. Sehingga kita perlu bicara dan berkomunikasi dengan semua pihak untuk berada dalam satu rumah Kadin Indonesia," ulang Arsjad.
Sementara itu, Ketua Kadin Sulsel Andi Irwan Darmawan Aras mengatakan, ini adalah langkah maju dalam proses pemilihan Ketua Kadin Indonesia.
"Hari ini kami mengundang Bapak Arsjad, kemudian melakukan silaturahmi dan berkenalan dengan seluruh kadin kabupaten kota se-Sulsel, tujuan nanti salah satunya adalah bagaimana menyatukan visi kami semua untuk mendukung calon kandidat," sebutnya.
Menurut Irwan Aras, dia sudah melihat Arsjad Rasjid, memaparkan visi misinya, sehingga nanti dalam rapat pleno Kadin Sulsel itu semua akan bicarakan secara demokratis. "Dan Insyaallah nanti akan memutuskan keputusan yang terbaik pada waktunya. pleno internal Kadin Sulsel akan digelar sebelum lebaran," tukasnya.
Terlebih bagi dia, sosok Arsjad adalah seorang yang inovatif, cerdas, tegas dan berpengalaman dalam Kadin Indonesia sendiri. "Sehingga itu bukan hambatan lagi tinggal bagaimana kemudian kami di Sulsel ini bisa menyatukan visi kami dalam konteks menentukan pilihan Ketua Kadin Indonesia," tutup Irwan Aras.
Sebelumnya, pada setiap kesempatan, Arsjad selalu menyebutkan jika visi misi sebagai calon Ketua Kadin Indonesia, dituangkannya dalam empat pilar, yang terdiri dari tiga pilar mengarah atau melihat ke sisi keluar Kadin dan satu pilar untuk internal Kadin.
baca juga:Kadin
Pilar pertama tentang kesehatan nasional, karena saat ini, Indonesia dan dunia berada di masa pandemu sehingga harus siap dalam industri kesehatan. Lalu pilar kedua terkait ekonomi nasional dan daerah. Sehingga pemuliha ekonomi nasional dimulai dari daerah. Dan pilar ketiga yaitu kewirausahaan dan kompetensi. Karena kompetensi adalah edukasi, dan hanya pendidikan yang bisa keluarkan kita dari krisis yang ada dan bisa kelura dari kemiskinan.
"Pilar keempat yang mengarah ke internal dan regulasi dalam tubuh Kadin Indonesia. "Saya sangta setuju hanya ada satu kadin," pungkas Arsjad.
Rencananya, Kadin Indonesia akan menggelar pemilihan ketua baru, pada Juni 2021 mendatang. (Ol-3)
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
KETUA Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Sutrisno khawatir bahwa Indonesia berpotensi dikenakan tarif impor AS lebih tinggi karena masuk BRICS.
KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyoroti dampak konflik geopolitik terhadap dinamika ekonomi global, khususnya ketegangan antara Iran dan Israel.
KETUA Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menegaskan aktivitas pertambangan di Indonesia tidak boleh hanya dikuasai oleh kelompok tertentu.
KPPU merekomendasikan agar Kementerian Perdagangan dan KADI mengevaluasi kembali rencana kebijakan BMAD.
Kadin Indonesia mengungkapkan, transisi net zero merupakan strategi nasional terkait komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengaku menyerahkan proses hukum tiga anggota Kadin Cilegon, Banten, yang diduga terlibat dalam kasus pemerasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved