Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Gempa Nias Dipicu Patahan di Luar Zona Subduksi

Ferdian Ananda Majni
20/4/2021 14:52
Gempa Nias Dipicu Patahan di Luar Zona Subduksi
Ilustrasi aksi lombat batu di wilayah Nias, Sumatera Utara.(Antara)

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang melanda wilayah Nias pada Selasa (20/4) pagi dipicu sumber gempa di luar zona subduksi (outer rise) yang terabaikan. Namun, tidak kalah berbahaya dengan zona megathrust.

Dalam peta, episenter gempa barat daya Nias tampak berada di luar zona subduksi. Gempa dangkal ini terjadi karena dipicu deformasi atau patahan di zona sumber gempa di luar zona subduksi (outer rise zone), dengan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).

Baca juga: Nias Barat Diguncang Gempa 6,4 SR

"Ini yang disebut sebagai zona gempa outer rise. Gaya tektonik yang bekerja di zona ini bukan kompresional, tapi gaya ektensional. Karena merupakan zona bending (regangan), bukan zona tertekan," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi, Selasa (20/4).

Adapun outer rise merupakan zona gempa yang terabaikan, meski berbahaya dan dapat memicu terjadinya tsunami. Seperti, kasus Tsunami Selatan Jawa pada 1921 dan Tsunami Sumbawa yang destruktif pada 1977.

Baca juga: Ada Potensi Gempa Besar dari Sesar Lembang, Ini Pandangan Ahli

"Gempa pagi ini tempaknya tidak berdampak merusak, karena dampak gempa hanya mencapai skala intenitas III MMI di Nias. Beberapa daerah di Sumatra Utara bagian barat mencapai II MMI. Biasanya, keusakan terjadi jika dampak gempa mencapai VI MMI," imbuh Daryono.

Diketahui, Pulau Nias dan Sumatra Utara bagian barat digucang gempa sekitar pukul 06.58 WIB, Selasa (20/4), dengan kekuatan 6,1 SR. Episenter gempa terletak di laut pada jarak 140 km arah barat daya Nias, dengan kedalaman hiposenter 16 km.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya