Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Suster Klara Menggenapi Panggilan Hati untuk Tunaikan Misi Kemanusiaan

Budi Ernanto
24/6/2023 10:10
Suster Klara Menggenapi Panggilan Hati untuk Tunaikan Misi Kemanusiaan
Iza Klara Duha bersama anak-anak Asrama Santa Agnes.(DOK IST)

KEPULAUAN Nias, Sumatra Utara dikenal sebagai destinasi pariwisata yang eksotik, panorama alam yang indah, serta kaya budaya dan peradaban benda-benda megalitikum yang bersejarah. Namun, dibalik alam yang indah, cantik dan elok itu, masyarakatnya memiliki berbagai persoalan, seperti kesulitan ekonomi, angka pengangguran yang tinggi, dan bahkan ditetapkan sebagai salah satu daerah dengan kemiskinan ekstrem dan rawan stunting. 

Seorang suster di Kepulauan Nias, yakni Iza Klara Duha, tergerak untuk membantu sesama yang memiliki masalah. 

"Saya melihat banyak orang miskin tidak bisa berobat karena tak ada uang untuk beli obat, penderitaan mereka tidak hanya sakit melainkan bertambah dengan beban berat yang ditanggung," kata Iza dalam keterangannya, Kamis (24/6).

Iza yang ditugaskan sebagai pengurus Asrama Putri Santa Agnes oleh Pimpinan Regio OSF Sibolga juga mengatakan memiliki banyak pengalaman bersama anak-anak di Nias, baik suka maupun duka.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Turki

Sekitar 25 tahun lalu, masih ingat di ingatan Iza ada ada seorang anak yang sakit keras dan harus dioperasi di sebuah rumah sakit. Pada saat itu, pasien harus kembali karena keterbatasan biaya dari keluarga yang kondisinya belum sembuh dan butuh perawatan intensif dengan kebutuhan obat-obatan dengan resep dokter.

"Waktu itu dengan keyakinan dan inisiatif, saya membeli obat ke apotik lalu memberikan obat kepada itu kepada pasien. Sehingga kondisinya berangsur pulih dan sehat" ucapan Iza yang akrab disapa Klara.

Selama memberikan pelayanan itu, kata Klara, beragam pengalaman yang haru sebagai perenungan, refleksi, penguatan iman, dan perjalanan spiritual ditemuinya. 

"Sejak 2005 saya menaruh perhatian penuh dan totalitas pada misi kemanusiaan hingga saat ini. Banyak suka, duka, air mata dan pergulatan batin yang menjadi pendorong dan penguatan iman untuk terus konsisten melayani mereka yang lemah, miskin dan termarjinalkan," ujar Klara.

Baca juga: Makanan yang Mengandung Kolin baik untuk Kesehatan dan Kecerdasan Otak

Pada 2005 terjadi gempa di Nias banyak korban meninggal dunia dan kehilangan tempat tinggal. Klara membantu relawan yang berdatangan untuk menolong dan membantu termasuk Rotary Club dari Medan dan Jakarta. Mereka singgah dan menompang di asrama pada saat itu karena kesulitan mendapatkan tempat tinggal untuk melakukan kegiatan kemanusiaan. Kebetulan saat itu Klara juga merupakan Ibu Rumah Tangga Suster OSF yang berkarya di Kompleks Laverna.

"Bagi saya, pelayanan ini saya dedikasikan sebagai penggenapan iman dan penggembalaan kepada mereka yang butuh kasih sayang dan uluran tangan. Ini saya sebut sebagai panggilan Tuhan bagi seseorang untuk melayani Tuhan dalam diri orang yang menderita," tutur dia.

"Kalau tidak campur tangan Tuhan dalam melaksanakan karya keselamatan dan kemanusiaan ini, saya akui saya tak mampu dan terbatas. Saya sadar diri sendiri. Karena Tuhan campur tangan maka segala kesulitan yang saya hadapi dapat di atasi sampai sekarang," tutupnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya