Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Palembang Masih Saja Zona Merah Covid, Ini Alasannya

Dwi Apriani
16/4/2021 14:20
Palembang Masih Saja Zona Merah Covid, Ini Alasannya
Ilustrasi(dok.mi)

BEBERAPA hari ini, Kota Palembang, Sumatera Selatan masuk lagi sebagai daerah zona merah penyebaran Covid-19. Padahal sejak 6 April, Kota Palembang telah melakukan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.

Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya, Iche Andriani Liberty mengatakan, untuk Palembang yang masih zona merah wajar, karena mobilitas masyarakat meningkat.

"Yang harus dilakukan Pemkot Palembang harus benar-benar menerapkan PPKM berbasis mikro ini," katanya, Jumat (16/4).

Menurutnya, Pemkot Palembang harus lebih gencar lagi monitoring disiplin penegakan protokol kesehatan, karena semacam kegiatan keagamaan pada malam hari apabila terlalu rapat, berkerumun, dan berdekatan akan sangat riskan.

"Untuk itulah perlunya monitoring. Sebab kalau tidak dilakukan monitoring maka kasus akan meningkat," katanya.

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan menambahkan, pengaturan PPKM di Palembang dijalankan hingga ke tingkat RT. Satgas penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan akan menjadi tim yang terjun langsung selama penerapan PPKM.

Yudhi menerangkan, Dinkes sudah melakukan pengawasan sejak penetapan PPKM Mikro pada 6 April lalu. "Jadi, ada pengawasan dari pihak kecamatan bekerja sama Satpol PP. Petugas Puskesmas juga siap turun membantu," terang dia.

Untuk zona merah, tentunya Pemkot Palembang akan melarang kerumunan lebih dari tiga orang dan akses ditutup mulai pukul 20.00 WIB. "Untuk kegiatan sosial masyarakat ditiadakan dan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan, segera isolasi mandiri di rumah. Tim komando bisa mengawasi yang bersangkutan benar-benar menjalankan prokes," janjinya. (OL-13)

Baca Juga: Halal Tourism, Peluang bagi Diaspora Santri Kembangkan Bisnis

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya