Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Sulsel Mulai Belajar Tatap Muka Terbatas di Tiga SMA

Lina Herlina
09/4/2021 13:15
Sulsel Mulai Belajar Tatap Muka Terbatas di Tiga SMA
Pembelajaran tatap muka terbatas SMA/SMK/SLB di SMA Negeri 21 Makassar, Jalan Tamalanrea Raya, Sulsel, Jumat (9/4)(Ist/Pemprov Sulsel)

PELAKSANAAN tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, menghadiri pembelajaran tatap muka terbatas SMA/SMK/SLB di SMA Negeri 21 Makassar, Jalan Tamalanrea Raya, Jumat (9/4) dirangkaikan dengan launching aplikasi literasi 15 menit baca kitab suci Alquran.

Pembelajaran tatap muka terbatas ini mulai dilaksanakan di tiga sekolah di Makassar yakni SMA Negeri 21 Makassar, SMA Negeri 4 Makassar, dan SMA Negeri 2 Makassar.

Para siswa nantinya akan mulai belajar Senin, 11 April 2021. Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta membatasi kehadiran siswa atau diikuti oleh 50 persen siswa dari jumlah siswa setiap kelas.

Usai me-launching, Plt Gubernur Sulsel bersama para unsur Forkopimda meninjau ruang kelas pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di SMAN 21 Makassar. Di sana, Andi Sudirman pun berbincang-bincang dengan para siswa.

"Selamat pagi. Senang sekolah kembali? Rindu sekolah? Kita melakukan ini secara bertahap. Anak-anak harus disiplin, jangan ada yang lepas maskernya," seru Andi Sudirman mengingatkan para siswa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Dia pun mengaku senang, hari ini adalah hari yang sangat berbahagia, hari pertama dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas dan bertahap, sehingga vaksinasi covid-19 untuk para guru dan tenaga kependidikan di Sulsel terus digalakkan.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka terbatas ini, lanjut Andi Sudirman, dilakukan setelah mendapatkan keluhan masyarakat selama belajar online. Apalagi masih ada sarana infrastruktur di Sulsel yang tidak terjangkau jaringan seluler.

"Ke depannya, akan dilakukan evaluasi lebih lanjut dari tingkat bawah atau secara sistem bottom-up. Nantinya satu bulan ke depan kita akan lakukan evaluasi pembelajaran tatap muka terbatas ini. Apalagi sekolah sudah melakukan sistem zonasi, jadi para siswa tinggal tidak jauh dari sekolah, jadi lebih mudah untuk dikontrol," lanjut Andi Sudirman.

Dia juga mengajak pihak komite sekolah, serta masyarakat sekitar untuk bersama mengawasi dan melaporkan jika ada kejadian untuk menjadi bahan evaluasi.

"Kita berharap protokol kesehatan tentu harus diberlakukan sangat ketat, kita harus meyakinkan anak-anak aman saat datang dan aman saat pulang," jelas Andi Sudirman.

Ia berharap adanya keterbukaan, kepercayaan dan sportivitas dengan kondisi di lingkungan, sebelum para siswa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas.

"Mudah-mudahan sekolah ini bisa menjadi rujukan. Uji coba tatap muka terbatas ini dan bulan depan kita melihat bagaimana keadaan sekolah untuk dipresentasikan secara keilmuan dan bagaimana pergerakannya," tutur Andi Sudirman.

Untuk pelajar yang tinggal di wilayah terpencil dan jauh dari sekolah, diharapkan Dinas Pendidikan mempersiapkan modul dan video offline untuk memudahkan pembelajaran. Sehingga anak-anak bisa mengenyam pendidikan.

Dia juga meminta Dinas Pendidikan untuk bisa memberlakukan home schooling, apalagi ada kuota 20%.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Prof Muhammad Jufri menyampaikan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo dan Plt Gubernur Sulsel.

Menurutnya, ini sebuah kebahagiaan, karena dirindukan oleh sekitar 24 ribu guru SMA/sederajat, dan sekitar 600 ribu siswa SMA/sederajat serta para orang tua.

"Pembelajaran tatap muka terbatas ini hanya dilakukan pada jenjang SMA/sederajat. Untuk di Makassar, tiga sekolah dulu. Dalam satu minggu dibatasi dengan dua hari pembelajaran dalam waktu maksimum tiga jam dengan jumlah siswa yang datang dibatasi 50% dari jumlah setiap kelas. Jadi siswa (yang tidak masuk sekolah), belajar di rumah dan Minggu berikutnya masuk," jelasnya.

Ia mengungkapkan, para guru di tiga sekolah tersebut telah melakukan vaksinasi Cvid-19.

"Jika ada guru yang masih belum vaksin, hari ini kami berkomitmen bersama Dinas Kesehatan menyelesaikan vaksinasi bagi guru-guru di masing-masing sekolah itu," tutupnya.

Meski demikian, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulsel membuat surat edaran memperpanjang sekolah atau belajar jarak jauh hingga 25 Juni mendatang. (LN/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya