Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ERUPSI Gunung Ile Lewotolok pada 29 Desember 2020 menyebabkan warga di sekitar gunung mengungsi. Pemulangan terakhir pengungsi dampak erupsi Gunung Ile Lewotolok berasal dari Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Lembata pada 9 Februari 2021. Pascaerupsi, suara gemuruh kecil dan kadang keras masih terdengar. Saat terjadi banjir bandang, warga mendengar suara gemuruh disangka berasal dari Gunung Ile Lewotolok.
"Kami tidak pernah menduga, gemuruh yang terdengar Sabtu tengah malam itu adalah banjir bandang yang mengubur Sekretaris Desa bersama rumah dan seluruh dokumen penting Desa," ujar Kepala Desa Waimatan, Osesimus Sili Betekeneng, Selasa (6/4).
Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, Senin (5/4/2021) menjelaskan, lebih dari 20 warga Ile Ape telah ditemukan tewas, 42 korban masih dalam pencarian, dan lebih dari 50 warga luka-luka dirawat di RSUD Lewoleba. Kemudian sekitar 370 warga mengungsi dan dipastikan jumlah pengungsi akan bertambah.
Desa Waitaman dikenal sebagai desa wisata kuliner dan sedang naik daun.Desa Waimatan di bawah kendali Kapala Desa Osesimus Sili Betekeneng dan Sekretaris Desa Randus Rupa, berhasil menciptakan lokasi wisata kuliner dengan memaksimalkan Dana Desa dan APBD II. Kini desa itu sekali lagi menghadapi bencana besar. Setelah erupsi, kini terjadi banjir bandang. Pembangunan desa kini terhambat di saat desa tersebut sedang memulihkan perekonomian di tengah pandemi.
Kepedihan makin menyayat hati karena 25 warga desa setempat tertimbun material banjir dan longsor. Salah satunya adalah Randus Rupa, Sekretaris Desa Waimatan, tokoh yang dikenal bekerja ekstra membangun desa tersebut.
"Data terbaru desa saat ini lenyap karena diamankan Sekdes yang sampai saat ini masih tertimbun longsoran. Seluruh data administrasi desa, printer maupun laptop diamankan sekdes di kediamannya karena pekerjaan yang buru cepat, dapat dikerjakan di rumah sekdes," ujar Kepala Desa Waitaman, Osesimus Sili Betekeneng.
Ia menunjukkan batu besar yang menimbun sekitar 19 rumah di Dusun 1 Desa Waitaman. Kini di atas batu besar itu dinyalakan lilin sebagai penanda bahwa di situlah ada 25 warga dusun meninggal termasuk Sekdes bersama ibu dan dua adiknya.
"Saat kejadian hujan lebat, saya minta Sekdes untuk mengevakuasi warga Desa Waimatan ke tempat yang lebih aman, karena kami antisipasi ancaman erupsi Gunung Ile Lewotolok. Sekdes kemudian melaporkan kepada saya melalui telepon seluler bahwa dirinya sudah mengevakuasi warga di titik kumpul desa," ungkapnya.
Setelah itu sekitar pukul 02.00 WITA, Sekdes melaporkan baterai ponselnya hampir habis karena listrik padam.
"Terus mulai lampu padam. Hujan masih sangat lebat. Terus bunyi gemuruh, seperti orang giling jagung. Tiba tiba gemuruh itu langsung stop. Rumah saya dapat lemparan batu satu kali. Saya langsung bangunkan istri saya, bahwa ini erupsi. Bangun kita cari tempat aman dulu," paparnya.
Ia terkejut pada pagi harinya mendapati 19 rumah warganya yang berjarak sangat dekat itu rata dengan tanah. Desa Waimatan terisolir sejak terjadinya banir bandang dan baru bisa diakses Senin (5/3). Tim Basarnas dan relawan melakukan evakuasi korban lainnya yang masih terjebak material banjir. Aliran sungai yang semula kecil dan dangkal kini menjadi lebar dan dalam. Aliran Sungai di Desa Waimatan ini telah memutus total ruas jalan utama menuju Lemau, ibu kota Kecamatan Ile Ape Timur.
Menurut Betekeneng, sebagai Desa yang berada persis di lereng gunung berapi Ile Lewotolok, selama ini, pihaknya mewaspadai aktivitas vulkanis gunung tersebut. Pada erupsi Gunung Ile Lewotolok tidak ada korban jiwa.
"Jujur pada saat hujan deras itu kami mewaspadai letusan gunung berapi. Usai misa malam Paskah, Sekretaris Desa mengumumkan kepada warga untuk selalu waspada. Sekdes menyampaikan prakiraan cuaca dari BMKG melalui pengeras suara tentang kemungkinan badai di NTT," ujar Kades Waimatan.
baca juga: Jenazah Korban Banjir Dimakamkan Secara Massal
Air matanya mulai berlinang menatap tumpukan material banjir bandang yang mengubur Sekdesnya bersama 22 warga lainnya, serta 19 rumah penduduk. Ia sempat mengajak Sekda keluar rumah untuk pindah ke tempat aman, namun ragu karena hujan deras tidak berhenti.
"Jadi mereka itu mati dalam kondisi sadar, karena sedang ada upaya evakuasi mengantisipasi longsoran. Namun banjir ini datangnya tiba-tiba dan sangat besar. Kami benar benar tidak memprediksi sebelumnya. Banyak yang lari tetapi saya bilang jangan lari karena ini gunung meletus," lanjut Betekeneng.
Kini upaya evakuasi jenazah sekdes Randus Rupa dan warga lainnya menunggu pertimbangan teknis operator alat berat dengan mempertimbangkan topografi desa yang sangat rentan mengalami longsor susulan. (OL-3)
Jasad Endang ditemukan setelah lima hari pencarian di lokasi tanah longsor.
BENCANA tanah longsor dan banjir bandang Pegunungan Arfak, tepatnya di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Papua Barat menelan belasan korban jiwa.
Sebanyak 19 warga Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Total ada lima kepala keluarga dengan 19 jiwa yang harus direlokasi untuk menghindari risiko yang lebih besar
Tiga rumah di Kota Samarinda tertimbun longsor, Senin (12/5). Diperkirakan sebanyak empat orang terjebak di dalamnya.
Tanah longsor menutup akses jalan penghubung Majalengka-Kuningan, Jawa Barat, tepatnya di Desa Sindangpanji, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, pada Minggu (11/5) malam.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Menteri PPPA Arifah Fauzimengecam kekerasan seksual yang dialami seorang perempuan (MML) oleh oknum anggota Polisi (Aipda PS) di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
EYAA mempertemukan organisasi masyarakat sipil dan social enterprise dari berbagai negara ASEAN dengan relawan muda ASEAN untuk merancang dan menjalankan program sosial.
Tahun ini, Festival Film Flobamora mengangkat tema Kalunga dari bahasa Sumba sebagai simbol tumbuh dan berkembangnya perfilman di wilayah ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved