Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Banjir di Flores Timur Tewaskan 62 Orang

Basuki Eka Purnama
05/4/2021 12:25
Banjir di Flores Timur Tewaskan 62 Orang
Warga berdiri di depan rumah mereka yang hancur akibat banjir di Desa Haitimuk, Flores Timur.(AFP/Joy Christian)

SEBANYAK 62 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Flores Timur dampak dari cuaca ekstrem sejak Minggu (4/4).

Informasi dari Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli yang diterima, Senin (5/4), korban yang meninggal tersebut sebanyak 56 merupakan warga Desa Nelelalamadike, Kecamatan Ileboleng, dan enam orang lainnya adalah warga Kecamatan Adonara.

Sementara empat orang lainnya yaitu di Desa Oyangbaran, Kecamatan Wotanulumado dan sebanyak tiga orang dan satu orang di Waiwerang masih dalam pencarian.

Baca juga: Presiden Minta Penanganan Bencana di NTT dan NTB Dilakukan Cepat

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) mendata 44 orang meninggal dunia dan 24 lainnya masih belum ditemukan dalam bencana banjir bandang tersebut.

Data sementara, hingga Senin (5/4) pukul 05.00 WIB, tercatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.

Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan
Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Sedangkan kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, rumah terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan
infrastruktur.

BPBD Kabupaten Flores Timur menghadapi beberapa kendala dalam mendukung upaya penanganan darurat karena akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal.

Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik